Omicron mulai menyebar sejak bulan Januari 2022. Virus ini mudah menyebar karena musim pilek dan flu diberbagai negara. Akibatnya sudah banyak yang terkena virus ini dan gejalanya lebih parah dan lebih sakit daripada Covid-19.
Tubuh dan respons sistem kekebalan kita bergabung dengan varian omicron baru. Omicron dapat bermutasi karena adanya tingkat protein di dalam tubuh. Begitulah cara omicron masuk ke dalam sel.
Tetapi jika seseorang sudah melaksanakan vaksinisasi, mereka tidak mudah terserang virus adapun jika mereka terserang virus, gejala yang dialami tidak separah jika tidak melakukan vaksinisasi. Akibatnya tingkat kematian pada seseorang yang kekebalan tubuhnya rendah lebih tinggi dibandingkan telah melakukan vaksin. Itulah salah satu pentingnya vaksinisasi bagi pribadi.
Omicron lebih dominan menyerang saluran sistem pernapasan bagian atas seperti hidung dan tenggorokan. Virus ini tidak langsung menyerang paru-paru. Tetapi dapat juga menyerang paru --paru jika kondisi pasien memburuk.
"Omicron lebih kecil kemungkinannya untuk menginfeksi paru-paru dibandingkan dengan varian Covid-19," kata Campbell, menambahkan bahwa infeksi dapat berkembang menjadi bronkitis atau pneumonia.
Gejala varian Omicron berbeda dengan varian virus sebelumnya, omicron menyerang saluran pernapasan atas seperti hidung, mengidap virus itu juga merasakan sensasi mual serta rambut menjadi rontok, tetapi pengidap virus ini dapat dirawat di rumah. Gangguan ini pertama kali dijelaskan pada mahasiswa yang virus ini dengan versi penyakit yang lebih ringan. Menurut WHO, Omicron seperti varian virus corona lainnya, dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, terutama pada individu yang sensitive dengan kekebalan tubuh yang rendah.
Sedangkan virus Covid-19 meliputi demam, batuk, sesak napas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, sakit tenggorokan, kehilangan rasa atau penciuman, hidung tidak nyaman dan tersumbat, serta pilek. Perlu waktu berminggu-minggu, menurut para ahli, untuk sepenuhnya mengetahui gejala dari Virus Omicron ini.
Berapa gejala lain, seperti nyeri punggung dan keringatan pada malam hari, telah ditetapkan sebagai salah satu gejala dari virus omicron.
Mereka yang mengalami beberapa gejala di atas, diwajibkan segera melakukan test rapid guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan. Pengobatan virus ini juga hampir sama seperti Virus Covid-19. Jika mereka yang positif terkana Omicron, harus melakukan karantina pribadi di rumah serta dalam pengawasan para ahli kesehatan.
Jika seseorang yang pernah terkena covid mengalami gejala di atas, segera harus menghubungi dokter mereka, terlepas dari tingkat keparahannya. Dan setiap orang harus melakukan tes sesegera mungkin jika ketahuan pernah berhubungan dengan pribadi yang terpapar virus ini.
Menurut WHO, tidak pasti apakah infeksi omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada jenis lainnya. Namun, penelitian awal menunjukkan bahwa tingkat rawat inap di Afrika Selatan meningkat.
J
uga tidak jelas seberapa baik virus akan mengatasi kekebalan infeksi sebelumnya atau imunisasi COVID-19 untuk menyebabkan infeksi terobosan. Meskipun tidak ada informasi, spesialis kesehatan memperingatkan orang untuk berhati-hati.