Lihat ke Halaman Asli

Penanaman Olimpisme untuk Membangun Semangat Perubahan

Diperbarui: 24 Juni 2015   05:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Assalamu'alaikum Wr.Wb.

Pada pertemuan ke 8 ini, materi disampaikan oleh Bapak Andos. Materi yang disampaikan mengenai PENANAMAN OLIMPISME UNTUK MEMBANGUN SEMANGAT PERUBAHAN . Pengertian perubahan secara fisik adalah ada pergeseran,  sedangkan secara Psikologis  adalah ada keinginan atau keengganan, beban atau susah atau stress, dan tantangan. Perubahan terjadi secara global dan menyeluruh atau mendunia diantaranya mencakup :


  1. Sektor ekonomi:  pasar global, informasi sebagai komoditi, kompetisi, privatisasi
  2. Teknologi:  miniaturisasi, digitalisasi, otomatisasi, aplikasi, perkembangan basis data
  3. Politik: demokratisasi, tekanan negara maju, kekuasaan negara vs individu
  4. Sosial Budaya: nilai-nilai bermasyarakat, budaya global, peran informasi menentukan

Perubahan itu Pasti Terjadi & Harus Diantisipasi yaitu perubahan terjadi setiap saat pada setiap aspek kehidupan dan berlangsung secara alamiah. Perubahan bersifat  pasti dan tidak bisa dihindari  / ditolak, hanya dapat disikapi dan diantisipasi. Setiap perubahan akan berdampak bertambahnya peluang baru sekaligus  tekanan, kehilangan, tersingkir pada tatanan yang ada. Berikut pandangan mendasar bagaimana menyikapi perubahan:


  • Kekuatan Otak kini lebih berperan daripada Kekuatan Otot
  • Sumber daya ekonomi tidak lagi muncul dari kekayaan alam tetapi dari kekayaan pola pikir (Jhon Schuly).
  • Sebenarnya tidak ada negara/perusahaan yang bangkrut, yang ada adalah tersingkir atau kalah bersaing (Peter Drucker).
  • Know more kini lebih berperan dari pada have more (Brian Tracy).

Ada peringatan dari orang-orang bijak dalam menyikapi perubahan:


  • Charles Darwin (1859): “Bukan dari ukuran besar ataupun kecil yang akan mampu bertahan, melainkan dari yang mampu lebih cepat beradaptasi.
  • Charles Handy (1997): “Kita akan membuat kesalahan bila kita beranggapan bahwa masa depan adalah kelanjutan masa lalu… sebab masa depan itu akan sangat berbeda dengan masa lalu. Kita harus meninggalkan cara lama agar kita sukses menghadapi masa depan.
  • Michael Hammer (1997): “Kalau kita merasa diri kita hebat, kita akan binasa. Sukses di masa lalu tidak menjamin sukses di masa depan. Formula sukses di masa lalu akan jadi penyebab kegagalan di masa depan

"Inti dari perubahan adalah sebuah tuntutan"

Sikap manusia dalam menghadapi perubahan adalah


  1. Antisipatif       : Kesadaran diri,direncanakan dengan baik,  orientasi jangka panjang,lebih nyaman, hasil yang dicapai maksimal.
  2. Reaktif            : Respon spontan karena tuntutan,perencanaan mendadak, orientasi jangka pendek, stress,hasil yang dicapai minimal-optimal.
  3. Terpaksa          : Terpaksa dilakukan,manajemen krisis,orientasi penyelamatan,chaos/depresi,hasil yang di capai minimal.

PERUBAHAN PADA DIRI MANUSIA EKUIVALEN DENGAN PERUBAHAN KOMPETENSINYA” (Prof. Gay Hendrick & Dr. Kate Ludeman)

1.      Mau 50%

2.      Mampu 30%

3.      Tahu 20%

SOLUSI UNTUK MENGHADAPI PERUBAHAN : MENJADI MANUSIA PEMBELAJAR


  • Olympism adalahdasar fundamentaldan filosofi kehidupan yang mencerminkan dan mengkombinasikankeseimbangan antara jasmani (badan yang sehat) dan rohani (kemauan, moral dan kecerdasan) serta mengharmonikan antara kehidupan keolahragaan, kebudayaan dan pendidikan, sehingga dengan demikian dapat diciptakan keselarasan kehidupan yang didasarkan pada kebahagiaan dan usaha yang mulia, nilai nilai pendidikan yang baik dan penghargaan pada perinsip perinsip etika yang
  • Tujuan Olympism adalah menempatkan olahraga dimana saja sebagai wahana pembentukan manusia secara utuh yang harmonis dalam usaha membangun suatu masyarakat yang damai dengan saling menghormati. Untuk kepentingan ini gerakan olahraga berusaha secara sendiri-sendiri ataupun bekerjasama dengan organisasi yang terkait menciptakan kegiatan-kegiatan dalam usaha membangun perdamaian yang abadi.(Tercantum Dalam Olympic Charter)

Nilai yang terkandung dalam Olympism mampu membentuk manusia sebagai pembelajar, sehingga senantiasa siap menghadapi perubahan:


  • Visioner (tujuan jangka panjang)
  • Peaceful (kedamaian)
  • No Discrimination (tidak diskriminatif)
  • Mutual Understanding (saling memahami)
  • Friendship (persahabatan)
  • Solidarity (solidaritas)
  • Fair Play (kejujuran,adil,wajar)
  • Excellence (keunggulan)
  • Fun (kesenangan)
  • Respect (menghargai)
  • Human Development (pengembangan diri)
  • Leadership (Kepemimpinan)
  • Motivation (semangat, pantang menyerah)
  • Team Work (kerjasama, sinergi)

“Everybody thinks of changing the world, but nobody thinks of changing him / herself”


Vision without Action, is merely a dream

Action without Vision, just passes the time

and

Vision with Action ,

Make us Change and be The Winner

Wassalamu'alaikum Wr.Wb




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline