Lihat ke Halaman Asli

Manfaat Beras Merah Bagi Diet dan Kesehatan yang Baik

Diperbarui: 17 Juni 2015   19:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

ØKandunagn beras merah

Segelas nasi beras merah tumbuk mengandung 216,45 Kalori, 88% kecukupan harian (daily value– DV) mineral mangan, 27% DV selenium, 21% DV magnesium, 18,8% DV asam amino triptofan, 3,5 gram serat (beras putih mengandung kurang dari 1 gram), dan proteinnya 2-5% lebih tinggi dari beras putih. Selain itu juga mengandung asam lemak alfa-linolenat, zat besi vitamin B kompleks dan vitamin A. Mangan membantu produksi energi dari protein dan karbohidrat, serta membantu pembuatan asam lemak yang penting bagi sistem saraf. Magnesium, selain menguatkan tulang, juga menjadi bagian dari 300 enzim di dalam tubuh, termasuk enzim yang mengatur penggunaan insulin, yang berperan dalam penyakit diabetes. Kandungan serat yang tinggi akan mempercepat masa tinggal sisa makanan dalam usus, sehingga menurunkan risiko kanker usus. Terlebih, beras merah juga kaya selenium, yang dapat mengurangi risiko kanker ini. Mengonsumsi minimal 6 porsi beras merah per minggu sangat baik untuk wanita pascamenopause yang punya problem kolesterol, tekanan darah tinggi, dan gejala penyakit jantung.

ØBerikut manfaatnya antara lain:

1.Kemungkinan dapat mengurangi Risiko Kanker Colon

Diperkirakan karena kadar selenium serta polifenol yang tinggi, beras merah dikaitkan dengan penurunan risiko kanker usus besar. Beras merah lebih banyak mengandung Fenol dalam konsentrasi yang lebih tinggi daripada beras putih. Tingginya kandungan serat makanan juga akan menyehatkan sistem pencernaan dan ususu besar.

2.Pencegahan penyakit jantung

Karena kandungan serat yang tinggi, makan beras merah dalam diet tinggi mungkin menawarkan beberapa perlindungan terhadap penyakit kardiovaskular.

Dalam beras merah ditemukan juga fitonutrisi yang disebut Lignan, yang dipercaya dapat menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.

3.Menurunkan kolesterol jahat

Minyak esensial yang terdapat dalam beras merah yang diyakini membantu menurunkan kadar kolesterol dan tekanan darah tinggi. Sementara itu juga meningkatkan kadar kolesterol HDL (kolesterol baik), yang sangat diperlukan tubuh.

4.Menjaga berat badan yang sehat

Diet tinggi serat akan mengenyangkan lebih lama, dan ini telah dikaitkan dengan diet penurunan berat badan kearah yang sehat. Beras merah juga merupakan sumber serat makanan yang baik, juga memiliki indeks glikemik lebih rendah dibandingkan dengan beras putih. Hal ini berarti akan membuat gula darah lebih stabil dan bertahan lebih lama.

5.Mencegah sembelit

Karena tinggi serat larut, maka beras merah membantu melancarkan pencernaan dan pembuangan. Jenis serat larut adalah lebih banyak memberikan cairan ke usus, sehingga gerakan usus lebih halus dan mencegah sembelit.

6.Mengontrol kadar gula darah

Serat dalam beras merah akan membuat karbohidrat ini lebih lambat dicerna dibandingkan dengan biji-bijian olahan lain termasuk nasi putih. Dengan demikian artinya, Ini berarti bahwa  gula darah lebih lambat masuk ke dalam aliran darah. Beras merah memiliki indeks glikemik rendah ( GI ) dari jenis biji-bijian lainnya.

Diet yang kaya indeks glikemiks rendah, serta makanan berserat tinggi dikaitkan dengan kadar glukosa darah lebih stabil, dimana yang dapat membantu mengurangi risiko pengembangan diabetes tipe 2 .

7.Mempertahankan sistem saraf yang sehat

Beras merah juga mengandung mangan, yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan asam lemak dan hormon yang diperlukan untuk menjaga sistem saraf yang sehat.

8.Mencegah timbulnya batu empedu

Sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Gastroenterology menemukan bahwa diet tinggi serat larut, seperti yang ditemukan dalam beras merah, dikaitkan dengan rendahnya risiko batu empedu pada wanita.

menjaga berat badan yang ideal, sehingga membuat Anda merasa segra dan hebat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline