Lihat ke Halaman Asli

Amalia Frida Yustika

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga

Perlindungan Kulit yang Efektif: Mengungkap manfaat dan Pemilihan yang Tepat dari Tabir Surya

Diperbarui: 13 Juni 2023   13:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: dokumen pribadi

Tabir surya atau yang lebih dikenal dengan sebutan sunscreen atau sunblock adalah produk kosmetik yang dirancang khusus untuk melindungi kulit manusia dari bahaya paparan sinar matahari, terutama sinar ultraviolet (UV) yang memiliki potensi untuk merusak kulit. Tabir surya merupakan salah satu rangkaian skincare yang tidak boleh ditinggalkan karena memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga kesehatan kulit, mengingat sebagian besar aktivitas sehari-hari kita lakukan di luar ruangan yang cenderung terpapar langsung sinar matahari. Sinar matahari memang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, tetapi terkena paparan sinar matahari secara berlebih atau dalam jangka waktu yang lama dapat menimbulkan efek negatif pada kulit.

Berikut adalah beberapa efek negatif yang dapat disebabkan oleh paparan sinar matahari: 

  • Sunburn (Luka Bakar Matahari) 

Paparan sinar matahari yang berlebihan, terutama sinar ultraviolet B (UV B) dapat menyebabkan sunburn, di mana untuk sunburn ringan biasanya hanya menyebabkan kemerahan dan sedikit ketidaknyamanan, sementara untuk sunburn parah dapat menyebabkan nyeri yang intens, pembengkakan, lepuh, dan bahkan dapat mempengaruhi kesehatan secara keseluruhan. Sunburn dapat menyebabkan kerusakan pada DNA sel kulit, peradangan, dan reaksi inflamasi serta dapat meningkatkan risiko kanker kulit dan kerusakan kulit jangka panjang.

  • Penuaan Dini 

Proses penuaan alami kulit dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, dan paparan sinar matahari, terutama sinar UV merupakan salah satu faktor eksternal yang berperan penting. Paparan sinar UV dapat menyebabkan penuaan dini pada kulit, termasuk munculnya garis-garis halus, keriput, dan hilangnya elastisitas kulit.

  • Hiperpigmentasi 

Paparan sinar matahari dapat menyebabkan peningkatan produksi melanin, pigmen yang memberikan warna pada kulit, rambut, dan mata sehingga dapat menyebabkan munculnya bintik-bintik gelap atau hiperpigmentasi pada kulit. Hiperpigmentasi ini dapat membuat kulit terlihat lebih tua dan kurang bersinar. 

  • Kanker Kulit

Paparan sinar matahari yang berlebihan merupakan faktor risiko utama dalam perkembangan kanker kulit, termasuk kanker sel basal, kanker sel skuamosa, dan melanoma. Radiasi ultraviolet (UV) yang terdapat dalam sinar matahari dapat merusak DNA dalam sel kulit dan memicu pertumbuhan sel-sel kanker. 

  • Penurunan Kualitas Kulit

Paparan sinar matahari dapat menyebabkan kulit kehilangan air, menyebabkan dehidrasi sehingga mengganggu fungsi lapisan pelindung kulit dan mengurangi kemampuannya dalam mempertahankan kelembaban. Hal tersebut menyebabkan kulit menjadi terasa kering, kasar, dan kusam. 

Efek negatif dari paparan sinar matahari dapat bervariasi tergantung pada faktor-faktor seperti jenis kulit, lamanya paparan, dan intensitas sinar UV. Sangat penting untuk melakukan tindakan pencegahan, salah satu caranya adalah dengan melindungi kulit dari paparan sinar matahari langsung dengan secara teratur menggunakan tabir surya. 

Tabir surya mengandung bahan filter yang efektif yang dapat menyaring dan memantulkan sinar matahari sehingga menghalangi sinar matahari, terutama sinar ultraviolet A dan B mencapai kulit. Selain itu, tabir surya juga menyerap sinar matahari dan mengubahnya menjadi energi panas yang lebih rendah berbahaya bagi kulit sehingga dapat meminimalkan efek negatif dari paparan sinar matahari. 

Berikut adalah beberapa langkah untuk memilih tabir surya yang tepat :  

  • Tentukan SPF (Sun Protection Factor) yang sesuai.

Pilih tabir surya dengan SPF yang sesuai dengan kebutuhan kulit dan aktivitas yang akan dilakukan. SPF merupakan ukuran untuk mengukur atau mengindikasikan seberapa baik tabir surya dalam melindungi kulit dari sinar UVB, yang bertanggung jawab terhadap kulit terbakar (sunburn) dan bukan UVA. Secara umum, semakin tinggi tingka angka SPF, semakin tinggi pula tingkat perlindungan yang diberikan. Misalnya, jika tanpa tabir surya kulit akan terbakar dalam waktu 10 menit, menggunakan tabir surya dengan SPF 30 akan memberikan perlindungan hingga 300 menit (10 menit  30).  

Tabir surya dengan SPF 30 atau lebih tinggi sangat dianjurkan untuk penggunaan sehari-hari karena dapat memberikan perlindungan yang lebih baik terhadap kulit terbakar dan kerusakan akibat sinar matahari. Namun, dengan menggunakan SPF yang tinggi bukan berarti dapat terpapar sinar matahari dalam waktu yang lebih lama. Penting untuk selalu mengaplikasikan ulang tabir surya secara teratur dan cukup. 

Tingkatan SPF pada tabir surya :

- SPF 15 : menghalangi sekitar 93% sinar UVB.

- SPF 30 : menghalangi sekitar 97% sinar UVB, dianjurkan untuk digunakan dalam kegiatan sehari-hari.

- SPF 50 : menghalangi sekitar 98% sinar UVB, sangat direkomendasikan untuk kegiatan di luar ruangan yang intens atau dengan tingkat paparan sinar matahari yang tinggi.

- SPF 50+ : menunjukkan tingkat perlindungan yang sangat tinggi terhadap sinar UVB.

  • Perhatikan perlindungan UVA yang memadai.

Selain perlindungan terhadap sinar UVB, pastikan tabir surya juga memberikan perlindungan yang memadai terhadap sinarm UVA, yang dapat menyebabkan kerusakan kulit, termasuk penuaan dini dan risiko kanker kulit. Perhatikan label dengan istilah "broad-spectrum" atau "UVA/UVB protection" yang berarti tabir surya tersebut memberikan perlindungan spektrum luas terhadap sinar UVA dan UVB. Bisa juga dengan memperhatikan bahan aktif yang terkandung dalam tabir surya tersebut, seperti avobenzone, titanium dioxide, atau zinc oxide. Selain itu, penambahan antioksidan pada tabir surya juga dapat meningkatkan perlindungan terhadap sinar UVA. 

  • Perhatikan bahan-bahan yang digunakan.

Periksa daftar bahan aktif yang terkandung dalam tabir surya dan cari informasi mengenai efektivitas dan keamanannya. Pastikan bahan-bahan yang digunakan efektif dan aman, tidak mengandung bahan-bahan yang dapat menyebabkan iritasi atau alergi pada kulit. Selain itu, hindari bahan-bahan yang komedogenik, menyebabkan komedo dan penyumbatan pori-pori. 

  • Pilih formulasi dan tekstur yang cocok.

Pilih formulasi dan tekstur yang sesuai dengan preferensi, jenis dan kondisi kulit, serta tujuan penggunaan. Jika akan beraktivitas di air atau berkeringat banyak, pilih tabir surya yang tahan air atau tahan keringat. Dapat dengan memperhatikan keterangan "water-resistant" atau "sweat-resistant". Pastikan juga memilih bentuk tabir surya yang sesuai dengan  kebutuhan dan kenyamanan. Tabir surya tersedia dalam berbagai bentuk, seperti :

- Krim, cocok untuk kulit kering atau normal karena memiliki konsistensi yang lebih tebal sehingga dapat memberikan kelembaban tambahan dan memberikan perlindungan yang efektif pada kulit. 

- Lotion, cocok untuk kulit normal hingga berminyak karena memiliki konsistensi yang lebih ringan dan mudah menyerap.

- Gel, cocok untuk kulit berminyak dan cenderung tidak menyebabkan rasa lengket karena memiliki tekstur ringan dan mudah menyerap. 

- Spray, memudahkan dalam pengaplikasian ke seluruh tubuh, tetapi perlu diperhatikan agar semprotan diterapkan secara cukup dan merata agar mendapatkan perlindungan yang efektif. 

- Tint atau berwarna, dapat mengurangi tampilan putih (white cast) yang umum terjadi pada tabir surya karena memiliki pewarnaan yang memberikan tampilan seperti memakai foundation. 

  • Konsultasikan dengan profesional kesehatan

Jika memiliki kekhawatiran khusus atau kondisi kulit tertentu, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter kulit atau profesional kesehatan sebelum memilih tabir surya yang sesuai dengan kebutuhan agar dapat memberikan efek yang maksimal.

Penggunaan tabir surya memang sangat penting dilakukan secara teratur dan cukup untuk pencegahan efek negatif dari paparan sinar matahari. Namun, tabir surya hanyalah salah satu aspek dalam melindungi kulit dari sinar matahari. Pencegahan lain yang dapat dilakukan adalah dengan menjaga gaya hidup yang sehat, rutin melakukan perawatan kulit, mengenakan pakaian pelindung, menghindari paparan sinar matahari langsung pada puncak intensitasnya, rutin melakukan pemeriksaan kulit sendiri, dan berkonsultasi dengan dokter kulit untuk pemeriksaan secara berkala untuk mendeteksi dini tanda-tanda yang mencurigakan pada kulit. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline