Lihat ke Halaman Asli

Amalia Fitri

MAHASISWA

Pembuatan Gula Aren di Tanah Mandar

Diperbarui: 1 Juni 2024   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Halo Lokal. Sumber ilustrasi: PEXELS/Ahmad Syahrir

Polewali Mandar : Suku Mandar adalah salah satu suku yang ada di sulawesi barat, Indonesia dikenal dengan keanekaragaman yang dimiliknya. Seperti adat istiadat yang masih kental sampai sekarang,baju adat, bahasa yang unik,kuliner yang khas dan memiliki rasa yang enak, serta rempah-rempah yang dimilikinya. Gula aren adalah salah satu olahan pangan yang ada di tanah mandar, gula aren ini terbuat dari nira pohon aren. Gula aren sering dijadikan sebagai bahan pemanis pada kue-kue tradisional yang ada di tanah mandar, seperti kue Baye',Bolu paranggi, Bikang dan masih banyak lagi. Selain dijadikan sebagai bahan dalam pembuatan kue, pada pembuatan gula aren ini ada  sebagian orang menjadikan ini sebagai mata pencaharian utamanya. Pada proses pembuatannya ini bisa dibilang melalui proses yang panjang dan membutuhkan kesabaran dalam pengolahannya. Pembuatan gula aren harus menggunakan cara atau  metode yang benar, karena apabila metode yang digunakan salah akan menghasilkan gula aren yang asam bahkan ada yang pahit. Agar gula aren tahan lama, tentunya perlu kita berikan pengawet, tetapi pengawet yang digunakan adalah pengawet tradisional. Pengawet yang sering digunakan adalah Air kapur yang di campur dengan potongan-potongan kecil dari kayu pohon nangka.

Gula aren memiliki banyak manfaat terhadap kesehatan tubuh seperti: (1) Menjaga kadar gula darah (2) Mendukung kesehatan pencernaan (3) Membantu mengembalikan energi tubuh (4) Menjaga fungsi sistem syaraf (5) Mengandung Antioksidan yang tinggi (6) Meningkatkan kekuatan tulang (7) Mencegah kerusakan DNA.

Untuk mendapatkan gula aren yang berkualitas tentunya tidak luput dari proses yang panjang.Adapun lama proses pembuatan gula aren ini tergantung banyak nira yang akan diolah.Berdasarkan hasil observasi yang saya lakukan pada saat itu,kebetulan niranya sedikit,sehingga lama pemasakan gula aren pada saat itu berkisar sekitar kurang lebih 4 jam.Adapun bahan Pambassa (peredam)dalam pembuatan gula aren yaitu bahan yang mengandung minyak seperti parutan kelapa atau kemiri yang dihancurkan. Tetapi jika tidak ada bahan alami tersebut bisa menggunakan minyak kelapa sekitar 3 sendok. Adapun Pambassa (peredam) bertujuan agar nira yang dimasak tidak meluap.Dan ada juga yang namanya Pambuli (pengawet) untuk nira yang di ambil.Fungsi dari pambuli (pengawet)yaitu agar nira yang diperoleh tidak mudah basi dan untuk menghambat pertumbuhan microba. Pengawet disini berperan penting bagi nira karna jika tidak diberi pengawet akan menyebabkan nira tersebut tidak mengental dan bahkan membuat gula tidak jadi. Pengawet bisa dari (1) Air kapur yang dicampur dengan bagian kayu nangka,(2) sabut kelapa (4) daun manggis. Idealnya ketika kita memberikan pengawet hanya cukup sampai 3 sendok saja. Apabila memberikan pengawet secara berlebihan akan membuat nira menjadi pahit. Pengolah melakukan pengambilan nira sebanyak 2 kali sehari,yaitu pagi dan sore. Nira yang diambil di sore hari belum diolah menjadi gula aren tetapi hanya dimasak terlebih dahulu agar nira tersebut tidak asam. Pengelolaan baru akan dilakukan pada pengambilan nira di pagi hari,digabung dengan nira yang di ambil di sore hari. Yang menjadi catatan disini adalah nira yang baru di ambil harus dimasak ,jika tidak dimasak maka akan menyebabkan nira menjadi asam bahkan menjadi pahit.

Langkah- Langkah pembuatan gula Aren

  • Pengambilan Nira, kita mengambil nira dari kantong nira pada pohon aren yang telah kita kupas bagian luarnya, sehingga mengeluarkan cairan nira.
  • Pemasakan Nira, selanjutnya kita masak nira yang telah kita ambil dari pohonnya, pemasakannya ini kurang lebih 4 jam untuk mengurangi kadar air dan konsentrasi gula.
  • Meredam Nira, pada proses ini kita menambahkan peredam pada nira yang sedang meluap.
  • Pengadukan Nira, saat nira sudah matang kita beralih ke proses selanjutnya, yaitu kita mengaduk nira hingga agak mengental agar bisa dicetak.
  • Mencetak gula aren, kita mencetak gula eren dengan menggunakan cetakan dari tempurung kelapa.
  • Gula aren sudah jadi.

Berdasarkan hasil pengamatan tersebut, saya dapat menyimpulkan bahwa pembuatan gula aren bukanlah suatu hal yang mudah, karena banyak sekali yang harus kita perhatikan dari pengolahannya.  Dan tentunya kita sebagai pemuda pemudi yang tinggal di daerah pembuat gula aren, marilah kita sesekali mencoba belajar membuat gula Aren.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline