Lihat ke Halaman Asli

FIFA Menghapus Indonesia Sebagai Tuan Rumah FIFA U20 World Cup 2023: Pelajaran untuk Masa Depan

Diperbarui: 31 Maret 2023   01:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

twitter.com/idextratime

Pada bulan Maret 2023, FIFA mengumumkan keputusan kontroversial untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup yang dijadwalkan akan berlangsung pada bulan Mei-Juni 2023. Keputusan ini mengejutkan banyak orang dan menimbulkan reaksi yang beragam dari berbagai pihak di Indonesia dan dunia.

Beberapa alasan yang diungkapkan oleh FIFA untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah adalah masalah keamanan, infrastruktur, dan pengelolaan acara. FIFA merasa khawatir akan keamanan peserta dan penonton selama acara, karena Indonesia sering mengalami kekerasan dan konflik di beberapa daerah. 

Selain itu, infrastruktur Indonesia juga dinilai kurang memadai untuk menampung acara sepak bola skala internasional seperti FIFA U-20 World Cup. Terakhir, pengelolaan acara yang tidak efisien dan transparan juga menjadi masalah yang dianggap serius oleh FIFA.

Dikutip dari akun twitter @idextratime, "Tidak ada kata Israel dalam pembatalan Indonesia sebagai Tuan Rumah, justru FIFA menyebut Tragedi Oktober 2022. Mungkin FIFA menganggap jika Indonesia belum siap dalam hal keamanan karena Tragedi yang terjadi tahun lalu."

Keputusan ini tidak hanya mengecewakan banyak penggemar sepak bola di Indonesia, tetapi juga menjadi pukulan bagi pemerintah Indonesia yang telah berinvestasi besar-besaran untuk mempersiapkan acara ini. Sejak awal, Indonesia berambisi untuk menunjukkan kepada dunia bahwa mereka mampu menjadi tuan rumah acara sepak bola skala internasional dengan sukses.

Namun, meskipun keputusan ini sangat mengecewakan, ada beberapa pembelajaran yang dapat diambil dari kegagalan ini. Pertama-tama, Indonesia harus lebih serius dalam mempersiapkan infrastruktur dan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menggelar acara besar seperti FIFA U-20 World Cup. 

Selain itu, pemerintah Indonesia juga harus meningkatkan keamanan dan menangani masalah konflik di beberapa daerah untuk menciptakan lingkungan yang aman dan stabil bagi peserta dan penonton acara.

Kedua, FIFA juga perlu mempertimbangkan cara yang lebih efektif dan transparan dalam memilih tuan rumah acara sepak bola skala internasional. Proses seleksi yang adil dan terbuka akan membantu mengurangi kemungkinan kontroversi dan ketidakpuasan dari negara-negara yang tidak terpilih sebagai tuan rumah. Selain itu, FIFA juga harus memberikan bantuan dan dukungan yang lebih besar kepada negara-negara tuan rumah dalam mempersiapkan acara mereka.

Ketiga, penggemar sepak bola di seluruh dunia juga harus lebih berpartisipasi dan aktif dalam memantau acara sepak bola internasional. Mereka harus memastikan bahwa acara diadakan secara adil, transparan, dan sesuai dengan standar internasional yang telah ditetapkan. Selain itu, mereka juga harus memberikan dukungan dan motivasi kepada negara-negara tuan rumah untuk mempersiapkan acara mereka dengan baik.

Kesimpulannya, keputusan FIFA untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah FIFA U-20 World Cup 2023 merupakan pukulan bagi sepak bola Indonesia dan juga dunia sepak bola internasional. Namun, dari kegagalan ini, ada banyak pembelajaran yang dapat diambil untuk memperbaiki persiapan acara sepak bola skala internasional di masa depan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline