Lihat ke Halaman Asli

Model Pembelajaran Kooperatif: Membangun Keterampilan Sosial dan Akademis

Diperbarui: 11 Juni 2024   09:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

picture by yahoo

Pembelajaran kooperatif adalah pendekatan yang menekankan kerjasama antar siswa dalam kelompok kecil untuk mencapai tujuan bersama. Model ini menggabungkan interaksi sosial dengan pembelajaran akademis, sehingga siswa tidak hanya belajar materi pelajaran tetapi juga mengembangkan keterampilan sosial seperti komunikasi, kolaborasi dan tanggung jawab.

Pembelajaran kooperatif melibatkan siswa bekerja dalam kelompok yang heterogen, di mana setiap anggota memiliki peran dan tanggung jawab tertentu. Kelompok ini bekerja bersama untuk menyelesaikan tugas, memecahkan masalah, atau memahami konsep yang diberikan oleh guru. Dalam proses ini, siswa saling mendukung dan bertukar informasi untuk mencapai pemahaman bersama.

Manfaat pembelajaran kooperatif ini adalah untuk Meningkatkan keterampilan sosial, meningkatkan pemahaman, dan meningkatkan motivasi belajar. Untuk itu diperlukannya teknik pembelajaran kooperatif, yang pertama yaitu dari Jigsaw: siswa dibagi dalam kelompok kecil, setiap anggota kelompok mempelajari bagian tertentu dari materi dan kemudian mengajarkannya kepada anggota kelompok lainnya. Kedua think pair share, siswa berfikir secara individual tentang suatu pernyataan, berdiskusi dengan pasangan, lalu berbagi hasil diskusi dengan seluruh kelas.

Untuk mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif ini guru harus membentuk kelompok secara hati-hati, memberikan instruksi yang jelas dan memastikan setiap siswa berpartisipasi aktif. Evaluasi dapat dilakukan baik secara individu maupun kelompok untuk memastikan semua anggota terlibat dan belajar.

Pembelajaran kooperatif ini adalah model pembelajaran yang sangat efektif untuk meningkatkan sosial dan akademis siswa. Melalui kerja sama dalam kelompok, siswa belajar lebih dalam, lebih lama, dan dengan motivasi yang lebih tinggi. Model ini tidak hanya untuk ujian akademis tetapi juga untuk kehidupan sosial yang lebih baik.

Ditulis oleh, Amalia Cintya Guru di SMAN 4 Dumai juga Sebagai Mahasiswa Magister Pedagogi di Universitas Lancang Kuning Provinsi Riau.





BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline