Lihat ke Halaman Asli

BEM Fiphal Dipercayakan Struktural Fiphal sebagai Inisiator Studi Kasus Beras Bulog 2019

Diperbarui: 20 Januari 2020   23:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Mengingat sabtu, 29 Juni 2019 berita melalui media sosial sudah melirik dengan pemberitaan bahwa 'Menumpuk .. Beras Terancam Membusuk digudang BULOG, lanjut Dirut Budiwaseso gelisah'. Beras akan segera busuk dengan rusak mutu apabila tidak segera disalurkan. dari nya 'kapasitas gudang kita 2,6 juta ton, sekarang sudah mencapai 2,3 juta ton tinggal 300 ribu ton lagi penuh, tidak bisa menyerap lagi. Tinggal nunggu busuk ketika tidak disalurkan'. Dilanjut Perum BULOG bahwa salah satu penyebab menumpuknya beras digudang yaitu karena tidak dilibatkan dalam penyaluran BNPT serta pengaruh impor. Dulu disampaikan Perum Bulog telah berkonsultasi kepada Menteri Perekononian Darmin Nasution, bahwa menghasilkan beras BULOG akan didistribusikan lewat E-Warung.

Namun terbukti ketika pemberitaan media sosial sekala nasional 30 November 2019 bahwa 20 ribu ton beras Perum BULOG tersisa, rusak, kurang mutu dan harus dikeluarkan dari gudang agar pengaruh rusaknya tidak mempengaruhi beras yang baru sampai.

Berkembangnya berita nasional itu  membuat kami BEM FIPHAL Universitas Djuanda Bogor resah dan berniat membantu perbaikan beras nasional, serta manajemen beras Bulog. Pencarian datapun dimulai dari kajian-kajian studi kasus yang dilakukan dalam lingkungan mahasiswa fakultas ilmu pangan halal, berkonsultasi dengan ahli pertanian khususnya perberasan, hingga pengajuan audiensi ke beberapa perangkat pemerintah, seperti Kementerian Pertanian RI, Kementerian Perdagangan RI, Kementerian BUMN, Komisi IV & VI DPR RI, begitupun Perum Bulog.

Semenjak pada senin, 30 Desember 2019 telah ditugaskannya BEM FIPHAL Universitas Djuanda oleh Dekan untuk mencari klarifikasi, evaluasi, perbaikan untuk solusi terbaik beras nasional dan beras Bulog.

Maka atas adanya dukungan dari berbagai pihak dan elemen masyarakat, berjalannya waktu dan ekspedisi BEM FIPHAL Universitas Djuanda yang kami pastikan akan membuahkan hasil yang memuaskan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline