Lihat ke Halaman Asli

Jejak Pengembara

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:31

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com



Sudahlah, air mata yang mengalir dalam haluan rindu
Tak bisa melepas cinta yang sekian lama telah ku dekap
Langkahku pun mampu meniti jejak kerinduan
Mengukir nama sudah terlanjur di lukisan kesetiaan

Jika aku hanya niat mengejar impian hidupku
Mendaki menuju tingkat tinggi khayalanku
Mungkinkah tercapai langit mimpi-mimpi
Hanya dengan menunggu karunia, indahnya cinta tertampak sendiri

Jejak pengembaraanku di terjang badai cinta
Cinta seakan tak padam seakan aku sudah mati rasa
Aku ikhlas pengorbanan yang telah menghanyutkan ini
Walau tak mungkin, aku kan sembunyi di balik tirai mimpi peraduan malam yang sepi

Salam cinta,
Untukmu

Pandaan, 13 Agustus 2013
by. Amalia Khusnaini


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline