Manakah Kecerdasan yang Anda Miliki ?
Setiap orang memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, pada dasarnya manusia memiliki kecerdasan yang berbeda-beda. Sesuai dengan teori yang dimiliki oleh Gardner bahwa manusia memiliki 9 kecerdasan majemuk atau lebih dikenal dengan teori multiple intelligence. Gardner memiliki buku yang berjudul Multiple Intelligences: New Horizons, didalam buku itu Gardner mengatakan bahwa setiap jenis kecerdasan tersebut berkembang sepenuhnya, bukan sekedar bawaan, kemampuan atau bakat.
Kriteria yang digunakan gardner dalam menentukan kecerdasan adalah letak dalam otak, adanya bukti dalam personalitas, dan tiap kecerdasan memiliki waktu kemunculan dan perkembangan. Teori ini juga dikembangkan atas keyakinan Gardner bahwa intelligence tidak hanya ditentukan oleh satu factor atau dikenal general intelligence tetapi terdiri dari sejumlah factor.
Gardner mengembangkan teori intelligence berbasis skill dan kemampuan dalam berbagai kelompok yang terdiri atas, spatial intelligence, linguistic intelligence, kinestetik intelligence, mathematical intelligence, rytmic intelligence, intrapersonal intelligence, interpersonal intelligence, naturalis intelligence, dan eksistensial intelligence. Seorang individu dapat memiliki kemampuan yang tinggi pada sebagian kecerdasan majemuk, tetapi tidak juga tinggi terhadap kecerdasan majemuk yang lain.
Kecerdasan yang pertama adalah kecerdasan verbal linguistic kecerdasan ini lebih konsen terhadap kemampuan berkomunikasi secara lisan dan tertulis, biasanya individu yang memiliki kecerdasan ini adalah yang memiliki profesi sastrawan, penulis, dan ahli komunikasi. Kecerdasan yang kedua adalah kecerdasan music kecerdasan ini lebih kepada kemampuan mempelajari alat-alat music dan seni contoh individu dalam profesi adalah musisi dan composer.
Kecerdasan yang ketiga adalah kecerdasan logika matematika biasa individu yang memiliki kecerdasan ini memiliki kemampuan dalam mempelajari sesuatu yang membutuhkan daya abstraksi yang tinggi dan kemampuan dalam memecahkan masalah yang rumit disertai dengan argumentasi yang logis, contoh pekerjaannya adalah ahli matematika, programmer.
Kecerdasan yang ke empat adalah kecerdasan spatial visual kecerdasan ini lebih menekankan pada kemampuan untuk mengetahui lokasi atau tempat secara tepat, kemampuan untuk menyelesaikan pekerjaan yang membutuhkan kemampuan memvisualisasi tiga dimensi. Individu yang biasanya memiliki pekerjaan ini adalah arsitek, pelukis, seniman, ahli bedah. Kecerdasan yang ke lima adalah kecerdasan kinestetik, individu yang memiliki kecerdasan ini cenderung memiliki sikap menggunakan tubuh seseorang dengan cara yang sangat berbeda contohnya adalah penari, atlet, ahli bedah, pemahat, aktor, dan lain-lain.
Kecerdasan yang keenam adalah kecerdasan interpersonal individu dengan kecerdasan ini memiliki kemampuan dalam menyentuh perasaan seseorang untuk menerima saran atau anjuran contohnya adalah sales, guru, konsultan. Kecerdasan yang ketujuh adalah kecerdasan naturalis individu yang memiliki kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk memahami berbagai spesies yang berbedabeda, memahami pola kehidupannya dan mengklasifikasikan serta melestarikannya contohnya adalah ahli biologi dan pecinta alam.
Kecerdasan yang ke delapan adalah kecerdasan intrapersonal kecerdasan ini memiliki kemampuan untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan diri sendiri. Kecerdasan yang ke Sembilan adalah Kecerdasan eksistensial yang merupakan salah satu dari majemuk ini membuat anak mampu mengajukan dan mencari jawaban pertanyaan mendalam tentang eksistensi manusia.
Dalam kecerdasan ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan jika digunakan dalam kegiatan pembelajaran. Kelebihan teori gardner mengenai 9 kecerdasan ini adalah siswa belajar untuk lebih menggali potensi yang ada pada dirinya dan dapat lebih menghargai talenta yang telah dianugerahkan Tuhan kepadanya.
Dan kekurangannya adalah Penerapan teori Multiple Intelligence dalam ruang kelas juga memungkinkan terjadinya diskusi hangat dalam kelas. Adakalanya siswa berteriak atau bertepuk tangan untuk mengungkapkan kegembiraannya ketika mereka mampu memecahkan suatu masalah. Hal ini juga dapat menggangu konsentrasi guru dan siswa yang berada di kelas lain.