Lihat ke Halaman Asli

Amalia Puja Ningtyas

Mahasiswi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Nasi Orak-Arik Penyelamat Anak Kost saat Tanggal Tua

Diperbarui: 15 Juni 2022   18:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber dokumen : cookped.com 

Hidup di kota orang memang bukan hal yang mudah. Tentunya ada banyak hal baru yang baru ditemui saat merantau. Ada kalanya diliputi rasa bahagia hingga lupa caranya menangis tapi ada masanya juga ketika menangis hingga lupa bagaimana rasanya tertawa. 

Hidup di kota orang bertemu orang baru, berada di lingkungan baru mengharuskan para anak rantau cepat beradaptasi dengan keadaan. Kebiasaan yang dulu sering dilakukan saat di rumah tidak semua dilakukan saat merantau.

Bagi anak rantau kalender merupakan benda penting karena dari sanalah kita tau kapan akan makan ayam atau hanya makan nasi telur. Terdengar lebay memang namun begitulah faktanya di kehidupan nyata. 

Berkuliah jauh dari rumah dengan ekspektasi awal hanya berangkat tidak memakai seragam namun dipatahkan ketika terjun langsung di lapangan. Bayangan dari film yang sering ditonton kerap kali menambah tinggi ekspektasi anak rantau. Kenyataannya merantau tidaklah semudah itu.

Menjadi anak rantau selain harus cepat beradaptasi dengan lingkungan sekitar juga harus pintar-pintar mengatur keuangan. Jatah bulanan yang kerap kalo berbeda satu anak dengan anak lain juga menjadi hal yang perlu diperhatikan. 

Anak rantau kerap kali disuguhkan dengan banyaknya tempat ngkrong atau nongki dengan desain tempat unik serta suasana yang nyaman. Namun tak jarang juga tempat nongkrong seperti itu memakan jatah bulanan yang cukup besar ketika kita tidak dapat mengaturnya dengan baik. 

Harga yang ditawarkan di tiap tempatnya juga beragam mulai dari 10 ribu hingga 50 ribu. Tentunya apabila tidak diatur dengan baik maka uang bulanan yang dipunya akan  habis dalam hitungan hari. 

Saat itulah biasanya anak kost akan kelimpungan mencari cara bagaimana agar ia masih dapat hidup dengan uang yang seadanya hingga terbitlah kalender dan tanggakl yang baru.

Namun banyaknya tempat nongkrong yang asik juga dibarengi dengan banyaknya tempat makan yang ramah di kantong. Misalnya warmindo yang merupakn singkatan dari warung makan indomie atau bisa juga burjo. 

Keduanya memiliki ciri khasnya sendiri baik dari bentuk bangunan yang seperti rumah, banner dengan perpaduan warna hijau, kuning, dan merah serta pilihan menu yang dapat dikatakan sama di tiap tempatnya tak lupa harga yang ramah di kantong juga menjadi ciri khas dari tempat makan ini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline