Lihat ke Halaman Asli

Awal Mula Menyukai Novel Karangan Tere Liye

Diperbarui: 17 Juni 2015   14:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dulu, aku sangat menyukai buku novel tipis yang bercerita tentang kisah cinta remaja. Hampir setiap ke Perpustakaan yang sa baca adalah buku sejenis itu. Jarang membaca buku bacaan kecuali ada tugas dan mendekati ujian. HEhe.

Lama-lama bosen juga baca novel sejenis itu. Akhirnya aku mencari novel lain yang tebal bukunya. Aku mencari-cari yang sekiranya menarik. Akhirnya aku menemukan novel yang judulnya "Rembulan Tenggelam Di Wajahmu" karangan Tere Liye. Aku tertarik karena berhubungan dengan rembulan. Karena aku menyukai bulan. Awalnya aku ragu apakah aku bisa menyelesaikan novel sampai akhir? Karena bukunya sangat tebal. Aku lupa berapa halaman. Tapi akhinya saya ambil juga.

Sampai rumah, saya langsung buka novelnya. Di bagian bab awal-awal ceritanya terlalu banyak narasi. Ceritanya sangat membosankan, bahkan aku tidak mengerti sama sekali.
Aku hampir putus asa untuk melanjutkan membaca novel terebut. Tapi, aku tetap berusaha membaca novel tersebut.

Ketika sampai mendekati bagian konflik, aku mulai penasaran untuk membaca cerita selanjutnya. Ceritanya penuh lika-liku. Kita harus memutar otak untuk memahami cerita tersebut. Kita dituntut untuk bolak-balik ke masa kini, masa lalu, kembali ke masa kini lagi. Aku sangat menyukai karakter tokoh utamanya yaitu Raihan atau biasa dipanggil Rey. Dia sosok yang keras, brutal seperti preman, tangguh, pantang menyerah, tapi hatinya baik sekali.

Kerumitan dan membuat saya pusing tujuh keliling karena harus memutar otak itulah yang membuat saya tertarik. Karena bagi saya, penulis cerita yang hebat adalah yang bisa membuat pembacanya penasaran membaca kisah selanjutnya. Dari membaca novel inilah saya mulai tertarik membaca novel karangan Tere Liye yang lainnya. Novelnya yang sudah pernah saya baca yaitu "Rembulan Tenggelam Di Wajahmu", "Daun Yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin", "Sepotong Hati Yang Baru" , "Hafalan Sholat Delisa", "Berjuta Rasanya", "Sunset Bersama Rosie" dan "Moga Bunda Disayang Allah".

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline