Lihat ke Halaman Asli

Jasmin Stg

Anak ke-1 dari delapan bersaudara. Anak dari Manat Stg. Lahir saat peristiwa gejolak politik di Indonesia. Hidup mengikuti perkembangan zaman dan terus belajar sesuai zaman.

Sekilas Pandang Perumahan Griya Parahita Dulu dan Sekarang

Diperbarui: 2 Januari 2021   12:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Perubahan itu pasti. Perumahan Griya Parahita mengalami perubahan sesuai dengan waktu. Pelan dan pasti warga Griya Parahita terus berproses dalam gerak perubahan. Dan kini warga sedang berupaya  meningkatkan kemajuan.  

Pertanian menjadi Perumahan.

Cerita Pak Marta salah satu tokoh warga, daerah Parahita  sekarang, dahulu adalah daerah pertanian. Di lahan ini tumbuh  banyak belimbing, pepaya, jeruk, dan sirsak. Informasi tambahan dari Pak Sukardi, mantan pekerja, besan Pak Hengky, lahan pertanian itu adalah milik Pak Hasan dan Pak Sukiyat. Mereka adalah kakak – adik  keturunan Tionghoa asal  Medan.  Pak Kardi  menambahkan, sebelumnya lahan tersebut dibeli oleh Pak Hasan dan Sukiyat, di lahan terdapat kebun karet.  Dan  pada tahun  1995 warga sempat menggarapnya sebelum PT BSD membangun perumahan.

Dampak Krisis Eknomi tahun 1998

Proses pembangunan Griya Parahita berlangsung saat  krisis monoter tahun 1997-1998. Perekonomian  Indonesia pada saat itu sangat sulit. Pada saat itu,  masyarakat berpikir hanya ingin bertahan hidup. Rakyat berjuang untuk memenuhi kebutuhan  makan dan sandang. Banyak masyarakat menunda pemenuhan kebutuhan papan. Bayangan saya, setelah pembangunan  Griya Parahita selesai  banyak  rumah kosong.  Perumahan tak berpenghuni.

Lokasi Perumahan Griya Parahita

Perumahan Griya Parahita berada di Desa Kadusirung, Pagedangan, Kabupaten Tangerang. Lokasi ini bisa  dicapai dengan mudah karena dekat jalan raya besar dan juga dekat stasiun kereta api.  Setelah turun dari angkot, jalan kaki sekitar lima menit akan tiba di lokasi. Jika naik kereta api, turun di Stasiun Cicayur kemudian naik ojek, kira-kira 10 menit akan tiba. Beberapa warga mengatakan, saat itu  jalan sudah bagus. Enam tahun sebelum pembangunan rumah, jalan menuju perumahan masih berlubang dan jika hujan jalan  becek.

Cerita beberapa warga, sebagian kecil  rumah sudah ada pemiliknya. Sayangnya, banyak rumah kosong karena belum terjual. Memang ada rumah sudah hak milik, namun pemilik membiarkannya kosong.

Tahun Pertama di Parahita.

Mei 2007  kami pindah dari Cibinong ke Griya Parahita. Saya melapor ke ketua RT. Saat itu ketua RT adalah Pak Marta. Sekarang usianya di atas 80 tahun. Beliau masih sehat.  Beberapa kali, kami bertegur sapa.

Saat itu hingga sekarang, pejalan kaki dapat masuk ke perumahan dari delapan penjuru mata angin. Namun jika mengendarai mobil, hanya bisa masuk dari pintu utama.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline