Lihat ke Halaman Asli

Dara

Diperbarui: 25 Juni 2015   20:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku bisa melihat matanya
Tapi aku tau bukan aku yang ingin dia lihat saat membuka mata
Aku bisa melihat hidungnya
Tapi bukan keharuman cintaku yang dya harapkan
Aku bisa melihat telinganya
Tapi bukan ucapan kasihku yang ingin dia dengar
Aku bisa melihat senyumnya
Tapi bukan bahagia karenaku melainkan senyum karena dia bisa bersama dambaan hatinya
Aku sangat jelas melihat kulitnya
Tapi bukan tanganku yang menggenggam halus tanganya
Aku mulai tau mimpinya
, tinggi menjangkau semesta.
Dan dari itu aku memutuskan membiarkanya bahagia menentukan pilihanya.
Aku hanyalah sebuah rindu, aku hanyalah si bodoh pemuja, bukan egoisku menginginkanya, bahagianya tak mungkin ada pada wajah kusam tak berisi ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline