Lihat ke Halaman Asli

Amak Syariffudin

Hanya Sekedar Opini Belaka.

Hepatitis yang Bikin Miris

Diperbarui: 5 Mei 2022   11:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(KOMPAS.COM/ANTARA FOTO/BBC INDONESIA)

Seperti kisah awal mula pagebluk covid-19 dua tahun lalu, ketika Indonesia sudah tahu bahwa coronavirus itu merebak didaratan Cina lalu kenegara-negara lain dan Indonesia masih bebas tertular, meskipun Pemerintah sudah siap-siap menjaga, namun tidak dinyana meledak dan menjadi salah satu negara penderitanya paling besar. Baru Pemerintah sampaipun Presidennya dilibatkan yang memerlukan berbagait Teknik/cara pencegahan dan pengobatannya. 

Sampai dengan sekarang, sudah lebih dari  156.325 orang meninggal karenanya. Termasuk puluhan dokter spesialis/umum serta puluhan tenaga-kesehatan lainnya.

Belum lagi pagebluk (pandemi) itu benar-benar reda, kini bahaya pagebluk baru muncul: hepatitis misterius. WHO (World Health Organization) sudah memperingatkan 'bahaya'  penyakit baru itu, seperti dulu ketika mengingatkan menyebarnya covid-19. 

Dimulai ketahuan di Inggeris yang menyerang anak-anak dan beberapa anak meninggal, dan dalam satu-dua bulan sudah terjadi 228 kasus di 20 negara. 

Entah dari mana asal atau penyebabnya, 3 anak-anak Indonesia terserang heaptitits misterius itu dan meninggal. Namun, ini menurut laporan resmi dari Dinas-dinas Kesehatan dari  Provinsi-provinsi kita, tidak terlihat ada penularan pandemi baru itu.

Mudah-mudahan laporan itu benar dan akurat. Jangan sampai terjadi 'kebobolan' seperti ketika covid-19 menjelang merebak dinegara kita. Sebab selain terbanyak anak-anak, tetapi juga sangat berbahaya dan mematikan. Mungkin "ganasnya" melebihi covid-19.

Dalam ikut "memerangi" covid-19, peranan media elektronika (TV dan Radio) mauun media-cetak yang ada, menunjukkan efektivitasnya guna memberikan tuntunan yang diberikan oleh Pemerintah pada publik untuk berjagadiri dalam kehidupan/pergaulan sehari-hari. 

Meskipun juga banyak orang yang tidak mematuhinya atau tidak menganggap penting. Akibatnya, masih cukup banyak yang tertular, meskipun dibandingkan awal-awal pagebluk itu, angkanya menurun.

Menghadapi pandemi hepatitis ini gimana?

Kementerian Kesehatan harus bersiaga penuh dan belajar menjadi cerdas dari saat gelombang covid-19 melanda masyarakat. Dulu dan hingga kini. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline