Lihat ke Halaman Asli

Amak Syariffudin

Hanya Sekedar Opini Belaka.

Surabaya Oh Surabaya

Diperbarui: 7 Juni 2020   15:40

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Mereka yang kini menuju lansia atau yang betul-betul sudah lansia, di tahun-tahun sekitar 1970-an sering mendengar lantunan suara penyanyi Belanda, Anneke Gronloch. Wanita  Belanda kelahiran Jawa Timur itu suara merdunya sering berdengung di Radio Nederland dan siaran RRI maupun saat itu muncul di beberapa radio swasta. 

Lirik lagunya diawali "Surabaya Oh Surabaya... Surabaya, ditahun empat lima..." dan seterusnya. Anneke dianggap ikut berjasa lebih mempopulerkan Surabaya sebagai Kota Pahlawan dan Indonesia dibenua Eropa, khususnya Nederland. 

Meskipun kota itu sejak era Hindia Belanda, sudah berpredikat sebagai kota perdagangan, pelabuhan dan maritim yang besar. Bukan hanya dikenal di Indonesia, akan tetapi di Asia, sebagian negara-negara Eropa, benua Australia dan Amerika.

Sekitar tahun 2017-an, kota ini terkenal mulai dihijaukan Walikota Tri Rismaharani. Dia terkenal menumpahkan sejumlah besar dana APBD kotanya untuk taman-taman dan tetumbuhan, serta hal-hal sesuai seleranya. Malahan tanpa mempedulikan hukum, mengambil-alih Kebun Binatang Surabaya dari Yayasan/Perkumpulan selaku pemilik/pengelolanya dengan alasan sedang kisruh. Dijadikan perusahaan daerahnya hingga sekarang. 

Banyak penghargaan murni maupun yang harus dibayar guna menghargai prestasinya sebagai walikota, meskipun banyak kritik terutama dalam soal penanganan kemacetan lalulintas dan banjir dijalan-protokol dan pemukiman. 

Unsur-unsur yang merugikan warga tidak ditonjolkan lewat media massa, karena wartawan peliput yang khusus bergiat di Kotamadya Surabaya "sudah jurnalis yang baik-baik".  

Tahun 2020 ini jabatan kedua kalinya usai dijalani. Secara tak resmi berpamitan melalui acara/ pertemuan. Justru menjelang akhir jabatannya, orang-orang peduli pemerintahan menganggap  banyak kebijakan/tindakannya yang kurang sejurus dengan Gubernurnya, Khofifah Indar Parawansa, wanita yang juga terkenal. 

Ada yang memperkirakan, apakah urusan popularitas atau karena sifat  kewanitaan atau urusan pemerintahan atau latarbelakang poltiik-praktis? Kasus yang menonjol, ketika 14 April, dua karyawan pabrik rokok HM Sampoerna terpapar covid-19 dan management sudah lapor ke Dinas Kesehatan/Gugus Tugas kota Surabaya. 

Beberapa hari tak ada tanggapan, akhirnya 28 April manajemen pabrik rokok itu  lapor langsung ke Gugus Tugas Provinsi Jatim: 18 karyawan yang terpapar. Secara terbuka Gubernur Khofifah menyatakan, kasus itu dampak keterlambatan penanganan laporan pertama.

Tri Rismaharani seolah ditampar. Membantah Gugus Tugas/Dinas Kesehatan Kota Surabaya tidak lambat. Alasannya mengarah menyalahkan si pembuat laporan. 

Pada bulan berikutnya, puluhan warga perkampungan Kedung Baruk, kecamatan Rungkut, Surabaya, menjadi penderita positif covid-19. Perkampungan itu lokasi sebagian besar karyawan tersebut tinggal/mondok.            

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline