PILUH
Oleh: Ama Kewaman
Sejenak pada perhentian yang paling lelah
Engjau datang padaku dalam rupa ranum senja
dan bias purnama mencekam duka
aku terpaku memangku harap
burung-burung melagukan sunyi
awan berarak menghampar sepih
dedaunan menguning dan jatuh terperangah
sebab cinta telah rampung dengan derita
kidung kemenangan dicekam musibah
dengan nada-nada piano dan kecapai yang tak lagi merdu
tapi madah kemuliaan berkumandang dengan iringan air mata
"Hendaklah bukakan pintu dan jamulah aku."
(Lembata, April 2020)