Lihat ke Halaman Asli

Amah Amah

Pelajar/Mahasiswa

Peran Media Sosial dalam Mempengaruhi Perilaku Remaja

Diperbarui: 5 Juli 2023   18:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam era digital yang semakin maju ini, media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari remaja. Dengan kemampuannya untuk terhubung dengan orang-orang di seluruh dunia, media sosial telah memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perilaku remaja. Namun, penting bagi kita untuk melihat dampak yang ditimbulkan oleh media sosial ini, apakah positif atau negatif.

Salah satu peran utama media sosial adalah sebagai sarana komunikasi. Remaja dapat dengan mudah berkomunikasi dengan teman-teman mereka, baik yang berada di dekat mereka maupun yang berada di negara lain. Media sosial memungkinkan remaja untuk berbagi informasi, ide, dan pengalaman dalam sekejap. Hal ini dapat memperluas pengetahuan remaja tentang berbagai hal, membantu mereka terlibat dalam dialog global, dan memperluas perspektif mereka tentang dunia. Media sosial juga memberi mereka kesempatan untuk mengembangkan keterampilan sosial dan membentuk identitas online mereka.

Namun, perlu diakui bahwa media sosial juga dapat memiliki dampak negatif yang signifikan. Salah satunya adalah terjadinya ketidakseimbangan dalam penggunaan waktu. Remaja seringkali menghabiskan waktu berjam-jam di media sosial, mengabaikan kegiatan fisik dan interaksi sosial di dunia nyata. Ini dapat berdampak buruk pada kesehatan fisik dan mental mereka. Terlalu banyak eksposur terhadap media sosial juga dapat meningkatkan risiko kecanduan dan gangguan tidur pada remaja. Selain itu, media sosial juga dapat menjadi tempat penyebaran informasi yang salah atau berbahaya, yang dapat mempengaruhi pemikiran dan sikap remaja.

Selain itu, media sosial juga berperan dalam membentuk persepsi diri remaja. Banyak remaja yang merasa tekanan untuk terlihat sempurna dan mendapatkan validasi dari orang lain melalui media sosial. Mereka sering terpapar gambar-gambar yang diubah dan sempurna yang memunculkan standar kecantikan yang tidak realistis. 

Hal ini dapat menyebabkan rendahnya rasa percaya diri, kecemasan, dan bahkan gangguan makan pada remaja. Selain itu, media sosial juga dapat memperkuat perbandingan sosial yang merugikan, di mana remaja sering merasa tidak puas dengan kehidupan mereka sendiri ketika melihat pencapaian dan kebahagiaan orang lain di media sosial.

Dalam konteks ini, penting bagi remaja untuk memahami dan mengelola penggunaan media sosial dengan bijak. Mereka perlu menyadari bahwa apa yang terlihat di media sosial hanyalah seleksi yang disengaja dari kehidupan orang lain, dan tidak mencerminkan sepenuhnya kenyataan. Selain itu, pendidikan tentang literasi media sosial juga penting, sehingga remaja dapat mengenali informasi yang tidak akurat dan menghindari penyebaran berita palsu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline