Lihat ke Halaman Asli

Lebih Baik Berutang Daripada Tidak

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pengusaha kecil (UKM) lebih memilih berutang daripada tidak jika memungkinkan (punya aset sebagai agunan dan dipercaya oleh pemberi pinjaman). Padahal mereka adalah orang kecil. Tapi kenapa mereka berani berutang? Jawabannya: karena mereka berusaha. Jadi, 'sekecil' apa pun orangnya, jangan takut berutang selama berusaha karena pasti membawa manfaat.

Jadi, siklusnya:
punya modal - berusaha - dapat untung (punya aset)- berutang - berusaha - dapat untung lebih besar

Masalah bisa muncul kalau berutang karena:
- salah manajemen, sehingga merugi. Banyak yang menganggap bahwa utang adalah aset bahkan keuntungan, bukan beban, sehingga digunakan dengan sembarangan dan tidak hati-hati.
- penyalahgunaan utang bahkan korupsi oleh manajer yang sedang 'berkuasa' hingga membebani manajer penggantinya dengan bunga yang membengkak. Ini yang terjadi di negara kita.

Mungkin siklus utang bermasalah itu adalah:
punya modal - berusaha - dapat untung - berutang - foya-foya/ korupsi

Demikian juga NEGARA.

Jadi, bagaimana kalau masalah utang sudah terlanjur terjadi?
solusinya:
- menjual aset. Cara ini sangat cepat dan sangat bodoh karena mengurangi kemampuan kita berutang
- berhemat
- berhemat dan mengurangi subsidi sehingga 'mendidik' kita untuk makin berhemat
- berusaha lebih keras, dengan prinsip: jika keuntungan lebih besar daripada beban utang, masih lebih baik berutang daripada tidak.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline