DENPASAR BALI -- Perhimpunan Mahasiswa Nusa Tenggara Timur (NTT) Universitas Warmadewa (Permata Unwar) sukses melaksanakan acara Natal 2019 dan Tahun Baru 2020 bersama yang diselenggarakan di ruang Auditorium Universitas warwadewa, pada Sabtu (04/01/20) kemarin.
Perayaan tersebut di adiri oleh Ketua yayasan Kesejahteraan Korpri Provinsi Bali, Gede Oka Wisnumurti, Wakil rektor III universitas warmadewa, Pembina Permata Unwar, perwakilan Flobamora Bali, ketua GMKI Cabang Denpasar , Ketua PMKRI Cabang Denpasar, KMK Universitas Warmadewa, PMK Universitas Warmadewa, BEM Universitas Warmadewa, Ketua BEM Univeritas Ngurah Rai, serta seluruh mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Permata di lingkungan civitas akademika Unwar.
Acara ini begitu meriah dan di apresiasi oleh hadirin, bagaimana tidak, acara yang digelar dgan diawali perayaan ekaristi kudus atau misa yang dipimpin oleh Romo Paskalis Widastra ini tampak diwarnai dengan sebuah inkulturasi yang melibatkan antara 3 (tiga) budaya dan agama
Pada saat diadakan sebuah persembahan saat misa Katholik ini berlangsung, tampak melibatkan 3 (tiga) umat dari budaya dan agama yang berbeda. Ketiganya yakni, masing-masing dari agama Muslim, Hindu, dan Kristen Protestan.
Ketiga perwakilan agama tersebut diketahui pula merupakan mahasiswa dan mahasiswi yang berkuliah di Universitas Warmadewa.
Selain itu pula, saat persembahan dibawakan, salah seorang Mahasiswa Fakultas Hukum beragama Katholik asal Manggarai NTT di Universitas tersebut bernama Gregorius Setiawan yang akrab di sapa wawan itu, tampak membawakan persembahan dengan menyampaikan torok. Yang mana dalam budaya Manggarai, torok ini merupakan ungkapan doa orang Manggarai yang ditujukan kepada Mori agu Ngaran-Jari agu Dedek, yang artinya: Tuhan dan Pemilik-Pencipta dan Pembuat.
Dalam penuturannya, Wawan, demikian Ia disapa menjelaskan, torok dalam bahasa Manggarai menampilkan keragaman dalam menyampaikan harapan dan doa.
"Harapan dan doa itu kita sampaikan kepada Tuhan melalui Imam, dengan berbicara menggunakan bahasa Manggarai," ujar Sekertaris Permata Unwar itu pada saat di wawancarai
Soal adanya inkulturasi yang telah disepakati, kata Dia, merupakan wujud nyata dari tema natal 2019.
"Ini mau menampilkan bahwa dimata Tuhan kita sama, ini juga sesuai dengan tema Natal Nasional tahun 2019 adalah, jadilah sahabat bagi semua orang," pungkasnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H