Lihat ke Halaman Asli

Qatar Vs Komunitas LGBT

Diperbarui: 2 Maret 2023   22:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Ada hal menarik di pagelaran piala dunia tahun ini yang dilaksanakan di Qatar, kita semua tahu bahwa Qatar adalah negara islam pertama yang menjadi tuan rumah piala dunia dan ada isu yang kontroversial pada piala dunia Qatar 2022 yaitu sikap Qatar yang menolak negara mereka dijadikan tempat untuk mempromosikan agenda LGBT  di pagelaran piala dunia,seharusnya semua pihak,semua bangsa apapun latar belakangnya menghormati keputusan semua keputusan qatar karena qatar adalah tuan rumah  

Tapi karena ini qatar menjadi dipersekusi karena menolak kampanye LGBT tapi seharusnya komunitas ini paham bahwa tidak mendukung bukan berarti membenci ,karena walaupun qatar tidak mendukung kampanye tersebut tidak merampas hak siapapun dan menindas golongan manapun tapi inilah yang terjadi di qatar

Qatar diangggap telah melanggar hak asasi manusia dan tindak diskriminasi juga kebencian tapi pertama kita harus melihat secara objektif apa yang dilakukan qatar di piala dunia tahun ini pertama qatar melarang minuman beralkohol,seks bebas,dan kampanye LGBT tapi apakah qatar melarang masyarakat LGBT untuk menonton piala dunia rasanya tidak lalu apakah ada orang yang dipersekusi dihukum dan ditindak karena orientasi seksualnya rasanya tidak jawabanya pun tidak.

Tidak ada satupun komunitas LGBT yang ditahan ditindak ataupun dihukum dan qatar pun menjamin keselamatan dan kenyamanan setiap orang yang menonton piala dunia 2022 termasuk komunitas LGBT

Tapi apakah yang membuat qatar dikecam yaitu nilai nilai yang mereka Yakini dengan menolak rumah mereka dijadikan tempat untuk mengkampanyekan  LGBT yang bertolak belakang dengan kepercayaan dan hukum dinegara mereka perlu kita pahami bahwa qatar adalah negara islam dan itu bukan hanya kepercayaan yang dianut mayoritas islam disana karena isalam disana sudah menjadi hukum dan budaya qatar itu sendiri dan inilah yang seharusnya dihormati oleh seluruh pihak dan yang qatar inginkan hanyalah mereka tidak dipaksa untuk melakukan sesuatu dengan nilai nilai hukum juga budaya mereka

Ada juga statement yang mengatakan dengan menolaknya qatar mempromisikan Gerakan LGBT mereka telah melanggar hak asasi manusia tapi coba pikirkan baik baik hampir semua aturan kemanusiaan  modern melindungi semua preverensi seksual individu seseorang tapi yang harus kita ingat bukan itu saja yang harus dilindungi tapi juga kebebasan seseorang dalam memilih keyakinan dan kepercayaan yang mereka anut tapi bagaimana jika kedua hal ini tumpang tindih? 

Kita lihat dulu konteksnya Qatar akan menjadi salah jika mereka memaksan keyakinan mereka kepada bangsa lain tapi jika Qatar dipaksa  melakukan hal yang bertentangan dengan hal yang mereka Yakini justru Qatar lah korban dari diskriminasi saat ituah Ketika komunitas ini membuat postingan yang mendiskriminasi qatar itu adalah salah

Tapi siapakah sebenarnya pihak yang paling bertanggung jawab atas masalah ini maka jawaban nya adalah fifa sebagai federasi sepak bola tertinggi kenapa fifa yang seharusnya sadar bahwa urgensi komunitas LGBT itu begitu besar kenapa fifa memilih Qatar sebagai tuan rumah piala dunia 2022 dan kalaupun fifa memilih Qatar fifa punya waktu 10 tahun lebih untuk mensosialisasikan adat dan kebudayaan Qatar sehingga komunitas LGBT bisa menerima ini dengan lebih baik sehingga tidak ada miskomonikasi tapi fifa tidak melakukan itu semua karena fifa tidak ingin kehilangan uang dari Qatar maupun dari komunitas LGBT itu sendiri

Kapten belgia eden hazard mengatakan pemain bola datang kesana untuk bermain bola dan penonton datang kesitu untuk menonton bola ,biarkan  sepak bola tetap menjadi sepak bola karena tanpa piala dunia 2022 pun semua kampanye LGBT sudah mendapatkan spotlight dari manapun dan dilihat hamper seluruh orang contohnya film,festival music,event internasional,iklan,brand dan masih banyak lagi karena kampanye LGBT ini.

hamper tak pernah kehilangan panggung dan yang paling membuat terkejut lagi adalah negara negara eropa yang selama ini mengklaim negara yang civilize,maju dan berpikiran terbuka justru sangat menyebalkan  khusus nya jerman,inggris dan Denmark mereka adalah 3 negara yang paling keras bersuara menentang sikap Qatar mengkampanyekan one love atau LGBT bahkan mereka sampai mengancam keluar dari fifa jika kampanye one love tidak diteruskan di piala dunia 2022

Kita awali dengan jerman karena jerman bersuara paling lantang bahkan pemain timnas jerman mengeluarkan gestur Ketika pemain timnas mereka ditutup seolah dibungkam oleh piala dunia Qatar 2022 selanjutnya Denmark nergara ini termasuk yang melakukan pembatasan atribut keaagamaan di negara mereka mungkin mirip dengan perancis tapi yang membedakan seperti yang dikatakan hugo Lloris orang perancis ingin kebudayaan mereka  dihargai dan mereka juga akan menghargai kebudayaan negara lain.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline