Lihat ke Halaman Asli

Kantong Plastik Berbayar

Diperbarui: 22 Februari 2016   11:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Seperti kita ketahui, akibat yang di timbulkan oleh sampah plastik yang sering kita jumpai kebanyakan berasal dari kantong-kantong plastik yang berasal dari supermarket, karena begitu tingginya kebutuhan konsumen sehingga tidak jarang 1 orang keluarga bisa menghasilkan limbah kantong plastik kurang lebih antara 2-4 kantong itu pun baru 1 keluarga, jumlah limbah kantong plastik pun terus meningkat setiap tahunnya karena kita ketahui limbah kantong plastik itu sulit terurai, dampak negatif yang di timbulkan antara lain pembuatan plastik menghabiskan sumber daya alam yaitu minyak bumi yang tidak dapat di perbaharui, Sampah kantong plastik memiliki konsekuensi lingkungan yang sangat mahal, tetapi ironisnya kantong plastik diberikan secara gratis oleh pedagang.

Oleh karena itu Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mulai menerapkan sistem kantong plastik berbayar pada momentum Hari Peduli Sampah Nasional pada tanggal 21 Februari yang akan dilakukan secara bertahap di 17 kota, antara lain : Jakarta, Bandung, Bekasi, Depok, Bogor, Tangerang, Solo, Semarang, Surabaya, Denpasar, Palembang, Medan, Balikpapan, Banjarmasin, Makassar, Ambon dan Papua yang di laks. Sistem ini belum berjalan dengan baik terkait kendala penetapan harga kantong plastik yang sesuai, terbukti jika sistem ini sudah sempurna akan bisa menekan produksi kantong plastik, Hal ini juga dimaksudkan agar dapat memangkas biaya pembuatan kantong plastik yang selalu dikeluarkan supermarket setiap tahunnya.

Kita sebagai masyarakat yang peduli akan lingkungan, dihimbau untuk membawa tas sendiri untuk tempat belanja, selain menghemat biaya yang di keluarkan untuk membeli kantong plastik, juga dapat mengurangi sampah plastik yang beredar di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline