Lihat ke Halaman Asli

[Press Release] KKN - UNS: Pendampingan Siswa Berkebutuhan Khusus di SD Negeri Tugu Surakarta

Diperbarui: 9 Desember 2023   16:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto mahasiswa bersama Kepala Sekolah (Dok. Pribadi)

Surakarta --- Pendidikan inklusif merupakan salah satu upaya yang dapat dilakukan dalam membangun tatanan masyarakat inklusif. Sistem pendidikan inklusif ini dibuat agar seluruh siswa yang memiliki perbedaan ras, suku, budaya, agama, gender, termasuk anak berkebutuhan khusus dapat diterima sehingga siswa diharapkan dapat menghormati realitas keberagaman yang ada (Praptiningrum, 2010). Tentunya program pendidikan inklusif ini memiliki tantangan tersendiri dalam penerapannya, salah satunya yaitu kurangnya tenaga kerja di sekolah inklusi untuk mendampingi anak yang memiliki kebutuhan khusus dalam mengikuti pembelajaran. Tantangan inilah yang menjadi dasar pelaksanaan pengabdian ini di salah satu sekolah yang ada di kota Surakarta, yaitu SD Negeri Tugu.

Empat mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Sebelas Maret melaksanakan kegiatan KKN (Kuliah Kerja Nyata) yang merupakan salah satu bagian dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian masyarakat. Pengabdian masyarakat berupa pendampingan bagi siswa berkebutuhan khusus di SD Negeri Tugu Surakarta dilaksanakan sejak tanggal 23 Oktober 2023 hingga 30 November 2023. Pada kegiatan KKN ini para mahasiswa menyusun sebuah program berupa pendampingan terhadap siswa berkebutuhan khusus di SDN Tugu. Pendampingan diberikan karena belum ada Guru Pendamping Khusus (GPK) di sekolah tersebut.   

Pada program ini terdapat dua kegiatan inti, yaitu pendampingan di dalam kelas, dimana mahasiswa akan membantu proses belajar ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) agar tetap kondusif. Selanjutnya yaitu pendampingan di luar kelas atau kelas khusus, dimana ABK akan diberikan materi yang disesuaikan dengan kemampuan dan minat belajar siswa yang sudah didiskusikan dengan guru-guru di sekolah tersebut. Materi yang digunakan selama proses pendampingan adalah materi dasar, seperti membaca, menulis, berhitung (penjumlahan dan pengurangan dasar), menebalkan garis, menggunting, menempel, dan mengenali warna. Tujuan utama dari pendampingan ini tetapi lebih mengutamakan pada peningkatan kemampuan motorik halus, pengendalian perilaku, dan perkembangan psikologis siswa berkebutuhan khusus, namun tidak mengesampingkan peningkatan kemampuan akademik siswa. 

Pendampingan Siswa Berkebutuhan Khusus (Dok. Pribadi)

Pendampingan Siswa Berkebutuhan Khusus (Dok. Pribadi)

" Program ini cukup membantu guru-guru kelas dalam menghandle anak-anak yang berkebutuhan khusus ya, terutama yang susah anteng selama belajar" Ungkap Kepala Sekolah dalam sesi wawancara (17/11/2023)

Program pendampingan tersebut sangat membantu guru-guru untuk lebih mengetahui kebutuhan serta intervensi yang tepat bagi siswa berkebutuhan khusus. Selain itu, program ini juga dapat membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan yang dimiliki sesuai dengan kemampuannya dan meningkatkan motivasi dalam belajar. 

"Setelah mendapat pendampingan, guru-guru juga jadi lebih tahu kebutuhan setiap siswa itu seperti apa" tutur Kepala Sekolah dalam sesi wawancara (17/11/2023)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline