Di pagi yang cerah, ku menuju ke Kota Istimewa. Diri ini belum terbayang kota yang penuh akan kenangan. Di dalam perjalanan aku melalui daerah-daerah yang belum pernah aku kunjungi.
Salah satu daerah yang belum pernah aku kunjungi yaitu Kota Semarang. Kota yang penuh dengan sejarah yang tetap menjaga kelestarian daerahnya.
Setelah lewati Kota Semarang, aku menuju ke kota yang aku inginkan yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta. Sampainya di sana, aku merasakan suasana yang sangat tenang, nyaman tanpa ada suasana berisiknya seperti di kota-kota besar.
Saat dimalam hari, aku berjalan bersama keluarga ke Malioboro. Di sana terdapat tugu yang dikenal Tugu Pal Putih. Menikmati makanan khas Yogyakarta penuh dengan kenikmatan tersendiri, memberikan suasana beda dibandingkan dengan kota kelahiranku.
Keesokan harinya, aku dan keluarga pergi ke Candi yang sangat bersejarah yaitu candi Borobudur. Candi ini adalah termasuk 5 keajaiban di dunia.
Berlanjut perjalananku menuju Gunung Merapi yang sejak tahun 2010 meletus dan banyaknya korban meninggal dunia. Disitu aku bukan saja menikmati pemandangan alam yang begitu indah, akan tetapi aku mendapatkan pengetahuan sejarah meletus Gunung Merapi. Secara tidak sengaja, aku melihatnya langsung letupan asap Gunung Merapi di sana.
Suasana di sana baik pagi,siang,maupun sore atau malam, gitu tenang membuat diri ini nyaman. Di sore hari aku berbaur dengan masyarakat di sana yang sangat ramah. Aku dan keluarga pergi ke suatu tempat yang cukup terkenal yaitu Alun-Alun Keraton Yogyakarta tepatnya di Pohon Beringin Kembar.
Tidak terasa waktu sudah cepat berlalu, aku dan keluarga pulang ke Kota kelahiranku kota tercinta. Sampai sekarang, diri ini tidak bisa melupakan kenangan di Kota Istimewa Yogyakarta.
Terimakasih atas kenangannya, rinduku di Kota Gudeg.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H