Pemilu 2024 telah usai, namun gaungnya masih terlihat, terutama dalam bentuk perselisihan dan perpecahan sosial. Di tengah situasi ini, peran pemuda sebagai pemersatu bangsa semakin penting. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi nasional dapat menjadi indikator menjaga persatuan generasi muda. Pancasila dai masa kelahirannya sampai sekarang telah menjelma menjadi sebuah indicator penting sebagai landasan dalam berbagai hal kehidupan berbangsa, seperti yang kita ketahui bahwa etika dan moralitas memegang kunci untuk membangun sebuah integritas pemuda terhadap Pancasila. Indikator kemajuan sebuah bangsa tidak hanya dapt diukur dengan kepandaian warganegaranya, tidak juga dengan seberapa banyak kekayaan alam yang dimilikinya, tapia da hal yang paling mendasar menjadi sebuah indicator terhadap kemajuan sebauh bangsa, dima Pancasila memegang peran penting dalam mendasari moralitas dan integritas tersebut.
Nilai nilai dalam Pancasila jika sangat bisa dipahami dengan baik, dihati dan diaplikasikan tentu mampu untuk menurunkan peluang perpecahan dan melanggengkan persatuan. Pendawaman satu sila saja, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dapat menjaga dengan kuat persatuan karena timbulnya kesadaran sebagai mahluk tuhan, Dimana kesadaran tersebut dapat menurunkan lubang lubang perpecahan yang dapat menurunkan esensi dari kita sebagai mahluk tuhan dan tidak akan mau menurunkan harga diri nya dengan melakukan Tindakan tindakan yang menggaungkan perpecahan.
Pancasila sebagai indikator generasi muda dalam menjaga persatuan
Pancasila sebagai landasan kebangsaan dan ideologi bangsa dapat menjadi indikator bagi kemajuan bangsa. generasi muda dalam melestarikannya. Keseluruhan Nilai-nilai Pancasila seperti Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Demokrasi yang berpedoman pada kebijaksanaan dalam refleksi/representasi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat menjadi pedoman bagi generasi muda dalam bertindak dan bertindak. perilaku. Sebuah kekuatan moral yang besar manakala keseluruhan nilai Pancasila yang meliputi Ketuahanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan dijadikan landasan moril dan di hidupkan dalam seluruh elemen berbangsa dan bernegara. Penanaman nilai nilai fundamental dari Pancasila adalah hal yang mesti di perhatikan oleh setiap masyarakat Indonesia terutama para oemuda yang menjadi agen perubahan yang mana peran sentral tersebut harus dibekali dengan kematangan yang baik akan pemahaman tentang noolai nilai inti dari Pancasila yang nantinya akan bisa di sebarluaskan kepada masyarakat yang lebih luas.
Generasi muda adalah generasi yang dapat dikatakan cukup besar tanggung jawabnya karena disana mereks memiliki tuntutan untuk dapat meneruskan pendahulu nya dalam membangun bangsa dengan menyesuaikan kapasitas bangsa, mengembangkan bangsa sesuai dengan perkembangan zaman yang ada. Perputaran zaman seperti teknologi ekonomi dan media informasi tak luput dari padangan generasi muda bahwa disana tidak hanya menyajikan banyak keuntungan tetapi juga banyak resiko kerugian yang akan datang jika gelombang perkembangan zaman tidak di control dengan baik, uncaknya adalah persatuan yang dipertaruhkan karena Ketika persatuan mulai mengalami sebuah keretakan akan muncul berbagai masalah masalah yang jauh lebih berbahaya terutama bagi Bangsa Indonesia, disitulan peran kaum muda untuk dapat menjaga kesatuan dan persatuan negara dan bangsa dengan melihat segala resiko dan peluang yang ada terutama menjadikan dan meneruskan Pancasila sebagai indicator generasi muda dalam menjaga kesatuan bangsa.
Keadaan Pra pemilu dan Pasca pemilu: Sebuah tantangan bagi persatuan
Pancasila, sebagai sebuah gagasan, ide, landasan, pedoman dan dsar bagi sebuah bangsa yang besar, negara Indonesia memiliki peran yang sangat penting sebagai lentera bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan kehidupan bernegara dan berbangsa. Pemilu 2024 menujukan bahwa ada nya beberapa perseteruan antar oknum pendukung kaniddat dapat menimbulkan ketegangan di masyarakat. Perbedaan pandangan politik sering kali meluas ke hubungan sosial dan bahkan keluarga. Oleh karena itu, pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Pancasila sangat penting bagi generasi muda sebagai pedoman moral dalam mengatasi perbedaan dan mencegah konflik.
Pemilu tahun ini, seperti pemilu sebelumnya, tidak boleh lepas dari perbedaan pendapat dan perselisihan antar pendukung calon. Hal ini diperburuk dengan maraknya ujaran kebencian dan berita bohong di media sosial yang semakin memperburuk keadaan. Polarisasi politik yang terjadi menimbulkan perpecahan sosial dan mengancam persatuan bangsa. Peran pemuda sebagai penjaga persatuan sangat lah penting dan harus bisa turun gunung untuk menjaga persatuan dan menangani masalah masalah yanga ada. Dalam situasi sulit ini, pemuda mempunyai peran penting sebagai penjaga persatuan bangsa. Pemuda adalah para pembuat perubahan yang mempunyai semangat, ide dan kreatifitas untuk mengembalikan persatuan yang telah retak.
Dari segi psikologi, konflik politik pasca pemilu dapat memberikan dampak negatif. kesejahteraan mental individu. Psikologi sosial mengajarkan bahwa konflik dapat menimbulkan stres, kecemasan bahkan depresi pada mereka yang terlibat. Oleh karena itu, generasi muda harus memiliki kematangan emosi dan kecerdasan sosial untuk menjaga keseimbangan psikologis dalam dinamika konflik politik. Pancasila sebagai pedoman moral juga dapat meredakan ketegangan psikologis yang mungkin timbul akibat perbedaan pendapat dan pandangan politik. Nilai-nilai seperti refleksi saling pengertian dan gotong royong dapat dijadikan landasan dialog konstruktif, pencarian solusi bersama, dan terciptanya suasana harmonis dalam masyarakat yang beragam.Saat Anda masih muda, hal ini penting untuk memahami bahwa perbedaan sebuah warna, berbeda berpendapat adalah hal yang lumrah dalam negara demokrasi. Namun nilai-nilai yang dijunjung Pancasila tetap menjaga persatuan dan mengutamakan kepentingan bersama. Dengan memahami dan mewujudkan nilai-nilai tersebut, generasi muda dapat menjadi agen perubahan yang membawa perdamaian dan persatuan dalam masyarakat.
Ilmu psikologi dan upaya memperkuat persatuan
Psikologi mempunyai peran penting dalam membantu kita memahami akar perselisihan, perdebatan dan kontroversi baik selama dan setelah pemilu. Misalnya, disiplin ilmu psikologi sosial dapat memberikan wawasan tentang bagaimana individu dalam kelompok tertentu dapat saling mempengaruhi dan bagaimana konflik dapat muncul dari perbedaan pendapat. Dengan memahami dinamika sosial, kita dapat mengidentifikasi titik-titik sensitif dan mencari cara untuk mencegah perselisihan semakin meningkat. Selain itu, psikologi komunikasi berperan penting dalam mengatasi konflik politik. Memahami cara berkomunikasi secara efektif, mendengarkan dengan empati dan menciptakan dialog yang konstruktif merupakan keterampilan yang dapat mengurangi ketegangan. Sebagai pemain kunci dalam masyarakat, generasi muda dapat belajar menggunakan komunikasi positif untuk memperkuat pemahaman antar individu dan kelompok.
Generasi muda sebagai agen perubahan mempunyai tanggung jawab besar untuk menjaga persatuan bangsa. Seharusnya mereka menjadi pionir dalam penerapan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari- hari. Pancasila dengan prinsip gotong royong, keadilan sosial, dan demokrasi dapat menjadi pedoman moral bagi generasi muda dalam menyikapi perbedaan pendapat secara bijak dan bertanggung jawab. Hubungan yang kuat antar perbedaan. Dengan pemahaman tersebut, generasi muda dapat berperan aktif dalam
mengatasi perbedaan dan memperkuat persatuan, sehingga menjadikan Indonesia sebagai negara yang bersatu dan maju.
Dengan latar belakang dinamika politik pasca pemilu ataupun dianmika kehidupan berbangsa lainnya, psikologi memiliki kontribusi yang berharga dalam pengelolaan konflik dan penguatan persatuan. Perpaduan antara pemahaman psikologi dengan nilai-nilai Pancasila dapat menciptakan landasan yang kuat bagi generasi muda untuk berperan sebagai penjaga persatuan bangsa, menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah.