Lihat ke Halaman Asli

alya syahrani

Alya Syahrani / XI MIPA 3 / 02

Wayang, Milik Indonesia atau Tetangga?

Diperbarui: 9 Desember 2020   21:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto : ANT/ Paramayuda

Wayang merupakan bentuk boneka tiruan yang terbuat dari kulit kerbau dan sebagainya. Budaya ini berkembang pesat di Pulau Jawa dan Bali. Wayang menjadi warisan budaya benda yang telah diakui oleh UNESCO sejak tanggal 7 November 2003. 

Wayang sebagai seni pertunjukkan drama tradisional yang meliputi seni musik, seni suara, seni rupa, seni sastra, dan lainnya. Sehingga pembawaan ceritanya memiliki amanat atau pesan moral bagi kehidupan manusia. Adapun beberapa jenis wayang menurut bahan pembuatannya, di antaranya :

  • Wayang Purwa. 
  • Wayang Madya.
  • Wayang Gedog.
  • Wayang Dupara.
  • Wayang Wahyu.
  • Wayang Suluh.
  • Dan beberapa jenis wayang lainnya.

Awalnya, wayang hanyalah sebuah hiburan yang mementaskan dram menggunakan boneka tiruan. Namun seiring masuknya agama Islam ke Indonesia, wayang digunakan sebagai media dakwah penyebaran agama Islam oleh para sunan, khususnya di tanah Jawa. 

Dalam pertunjukkan wayang biasanya dibawakan oleh seorang dalang yang bertugas sebagai narator yang membawakan cerita. Wayang dibuat seakan-akan memerankan tokohnya masing-masing. 

Dalang memainkan wayang di balik layar yang terbuat dari kain putih. Lalu dibaliknya akan disorot dengan lampu untuk menghasilkan efek bayangan. Nah, dari sinilah akan tercipta sebuah karya seni bayangan yang jatuh. Biasanya wayang ini mengangkat cerita Ramayana. 

Cerita ini memiliki kisah yang sangat disukai masyarakat. Namun, dalang tidak terbatasi oleh itu, dalang juga bisa memainkan lakon karangan (gubahan) dan cerita panji. 

Untuk menambah keindahan dan mencegah kebosanan, suatu pagelaran wayang juga selalu diiringi dengan musik gamelan. Lalu para sinden akan menyanyikan tembang Jawa atau tembang khas daerah. 

Selain sebagai hiburan yang memiliki nilai moral kehidupan, wayang juga erat kaitannya dengan hal mistis. Misalnya selain diadakan untuk memperingati hari-hari besar nasional atau keagamaan, wayang juga sering digelar untuk acara ruwatan, yaitu upacara membebaskan orang dari nasib buruk. Upacara ruwat yang menggunakan wayang biasanya dilaksanakan di tanah Jawa. 

Wayang sebagai sarana komunikasi, hiburan, dan keagamaan atau kepercayaan merupakan salah satu kearifan lokal kekayaan budaya Indonesia yang patut kita jaga dan lestarikan. Mari kita wariskan kepada generasi bangsa untuk mempertahankan ciri khas kebudayaan Indonesia, berupa wayang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline