Lihat ke Halaman Asli

Secercah Kenangan di Bukit Si Kabayan

Diperbarui: 23 Desember 2021   18:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Perjalanan ke Bukit Si Kabayan, Gunung Bunder, Bogor/ Document: @alyaashfa

Bogor, adalah kota hujan dengan sejuta keistimewaan dan keindahan alam didalamnya. Kota dengan  segala kenangan-kenangan indah disetiap sudutnya, membuat garis cerita penuh makna dalam sebuah kehidupan.  

Bogor, tak pernah salah menjadi sebuah tempat pelarian atas hal-hal yang tak seharusnya terjadi. Bukit Si Kabayan, Kecamatan Pamijahan, Bogor, Jawa Barat menjadi destinasi pilihan terbaik saya dan teman-teman saya tanpa ada sedikit pun rasa penyesalan.

Di tengah kesibukan tugas-tugas kuliah, saya dan teman-teman saya memutuskan untuk rehat sejenak melepas segala penat. Sempat adu argumen dalam memilih destinasi terbaik, sampai akhirnya camping ground Bukit Si Kabayan Bogor menjadi kesepakatan kami dalam memulai sebuah perjalanan. 

Liburan yang sedikit maksa tanpa persiapan matang, kami rencanakan dalam sekejap. Memilih waktu yang tepat dan menyesuaikan dengan masing-masing individu menjadi kendala terbesar dalam perjalanan ini. Wajar saja, masing-masing dari kami memiliki tanggung jawab kuliah dengan jadwal yang berbeda-beda.

Setelah mempertimbangkan banyak hal, kami memutuskan untuk memulai perjalanan camping ini ditanggal 8, 9, 10 Desember 2021. Tiga hari dua malam kami rasa cukup untuk mengobati rasa penat akan tugas-tugas kuliah. Rabu, pukul setengah dua siang, saya dan teman-teman saya, Resya, Rj, Satria, Mahreza, Salma, Ranna, Nadia, Azkal, dan Raziq berangkat dari Jagakarsa menuju Gunung Bunder, Bogor menggunakan motor.

Perjalanan memakan waktu kurang lebih 3 jam. Pukul lima sore, saya dan teman-teman saya sampai tujuan, yakni Gunung Bunder. Untuk harga tiket masuk kawasan Gunung Bunder sendiri sebesar 30 ribu perorang, sementara area camping Bukit Si Kabayan sebesar 25 ribu perorang. Karena kami menggunakan motor sebagai transportasi, membutuhkan biaya tambahan untuk biaya parkir sebesar 10 ribu permotor selama tiga hari dua malam.

Dengan biaya dibawah 100 ribu perorang, kami rasa ini merupakan harga yang relatif murah untuk sebuah liburan dadakan, memang fasilitas yang disediakan tidak banyak, namun dengan adanya mushola dan kamar mandi kami rasa sudah cukup, serta banyaknya sumber air dan pemandangan yang indah sebagai pelengkap dan alasan kami tak menyesal memilih destinasi ini. Area lokasi juga tak banyak peraturan, pengunjung cukup menaati peraturan untuk tidak membuang sampah dan menjaga sopan santun antar sesama.

Gambar: Perjalanan menuju Bukit Si Kabayan/ Document: @alyaashfa

Untuk sampai di Bukit Si Kabayan, menghabiskan waktu kurang lebih 10 sampai 20 menit dari kawasan area parkir Gunung Bunder. Jadi, kami perlu berjalan kaki untuk sampai di camping ground. Melihat waktu sudah terlalu sore, kami mempercepat langkah agar tiba di tujuan. 

Sekitar pukul setengah enam sore, kami sampai di area camping. Tanpa membuang waktu lama, kami segera mendirikan tenda. Sebanyak tiga tenda kami dirikan, sekitar habis magrib tenda-tenda yang kami dirikan sudah berdiri kokoh sebagai tempat tinggal kami selama dua hari kedepan.

Setelah semuanya sudah rapih, perut kami tak bisa bohong, karena rasa lapar yang muncul semakin kuat, kami segera memasak makan malam. 

Menu makan malam saat itu adalah mie instan, seperti camping pada umumnya, mie instan menjadi pilihan menu makanan paling wajib. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline