Lihat ke Halaman Asli

Alya Prakarti

Mahasiswi

Reviewing the Performance Using Checklist Method

Diperbarui: 25 Juni 2021   01:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Checklist Method - Sumber: https://www.dreamstime.com/

Di perusahaan, saat melakukan evaluasi kinerja dapat menjadi salah satu sumber ketegangan antara karyawan dan manajer mereka. Ketika evaluasi menjadi sesuatu yang serba salah, tuduhan pilih kasih, aberargumen, hingga perasaan yang terluka adalah hasil yang kurang menyenangkan pada akhirnya.

Dalam memahami bagaimana kinerja karyawan dalam melaksanakan tugas dan pekerjaan mereka itu sangat diperlukan oleh manager untuk bisa mengukur efisiensi dan produktivitas karyawannya.

Dengan melakukan evaluasi dan penilaian kinerja, akan menunjukan kelebihan dan kelemahan dari individu, dan akan memberikan informasi mengenai pengembangan, pelatihan dan proses kerja baik individu maupun kelompok kerja. Seperti yang sudah saya sebutkan di atas, bahwa dalam melakukan evaluasi kinerja pasti terjadi pro dan kontra, jadi manager perlu memiliki dan melakukan proses yang terdefinisi dan terstruktur dengan baik untuk bisa melakukan evaluasi dan penilaian kinerja karyawan. Manager juga perlu mamstikan untuk dapat memilih metode yang tepat dalam melakukan evaluasi kinerja karyawannya.

Ada banyak metode penilaian dan evaluasi yang bisa digunakan oleh manager, seperti Critical Incident, Paired Comparisons, Forced Distribution atau Ranking, Management by Objectives, Checklist, dan sebagainya.

Metode Checklist menjadi salah satu metode yang paling mudah dan banyak digunakan oleh manager dalam melakukan evaluasi kinerja karyawannya. Menggunakan metode checklist dapat menghemat waktu dan meminimalkan kemungkinan terjadinya bias.

Untuk mengembangkan metode checklist dalam proses evaluasi kinerja, pernyataan mengenai  karakteristik dan perilaku karyawan dalam suatu pekerjaan itu dikumpulkan melalui orang-orang yang mengetahui pekerjaan itu dengan baik sebelumnya, kemudian dinilai dan diberikan bobot berdasarkan  seberapa menguntungkan atau tidak menguntungkan mereka untuk kinerja yang efektif.

Manager yang melakukan evaluasi kinerja lalu diberikan daftar tersebut, tanpa bobot yang ditunjukkan, lalu mereka diminta untuk menunjukkan apakah karyawan tersebut terlibat atau tidak dalam perilaku tertentu. Evaluasi dan penilaian tersebut dapat dilakukan dengan dasar jawaban 'Ya' atau 'Tidak'.

Salah satu keuntungan yang dirasakan oleh manager yang melakukan evaluasi kinerja dengan menggunakan metode checklist adalah kemudahan dari penggunaan metode ini. Keuntungan lainnya dari metode ini adalah bahwa metode checklist dapat membantu manager untuk bersikap lebih objective.

Disamping kemudahannya, metode checklist ini mengharuskan seorang manager untuk bisa memiliki pemahaman dan wawasan yang sangat dalam tentang suatu pekerjaan dan key factor dari suatu keberhasilannya. 

Selain itu, seperti yang sudah kita pahami sebelumnya, bahwa metode ini tidak mengizinkan untuk memberikan penjelasan di setiap jawabannya. Karena metode ini hanya Checklist, maka terkadang ada jawaban lebih kompleks daripada hanya sekedar jawaban ya atau tidak.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline