Lihat ke Halaman Asli

Alya Nurul

Mahasiswa

Panen Melimpah, Harga Anjlok: Dilema Petani di Tengah Ketidakpastian Pasar

Diperbarui: 24 Juni 2024   23:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi hasil pane melimpah https://id.pngtree.com/freebackground/pile-of-newly-harvested-multicolored-potatoes-many-crop-produce-photo_1416421

Petani di berbagai daerah di Indonesia kembali dihadapkan pada dilema klasik: panen melimpah, harga anjlok. Kelimpahan hasil panen yang tidak diimbangi dengan permintaan pasar menyebabkan harga komoditas pertanian jatuh drastis, merugikan para petani.

Salah satu contohnya adalah harga cabai rawit. Saat ini, harga cabai rawit di tingkat petani hanya berkisar antara Rp 5.000 hingga Rp 10.000 per kilogram. Padahal, pada bulan lalu, harga cabai rawit masih bisa mencapai Rp 30.000 per kilogram.

Penurunan harga yang drastis ini tentu saja membuat para petani merugi. Biaya produksi yang mereka keluarkan untuk menanam cabai, seperti pupuk, pestisida, dan biaya tenaga kerja, tidak sebanding dengan harga jual yang mereka dapatkan.

Dilema ini bukan hanya dialami oleh petani cabai, tetapi juga dialami oleh petani komoditas lainnya, seperti bawang merah, bawang putih, dan tomat. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, di antaranya:

1. Kelebihan pasokan 

Ketika panen raya tiba, pasokan komoditas pertanian di pasaran menjadi melimpah. Hal ini menyebabkan harga komoditas tersebut turun karena hukum penawaran dan permintaan.

2. Kurangnya infrastruktur

Kurangnya infrastruktur, seperti gudang penyimpanan dan transportasi, menyebabkan komoditas pertanian cepat rusak dan busuk. Hal ini semakin memperparah anjloknya harga komoditas pertanian.

3. Lemahnya daya tawar petani 

Petani umumnya memiliki daya tawar yang lemah di pasar. Hal ini membuat mereka mudah dieksploitasi oleh tengkulak dan pedagang besar.

4. Kurangnya edukasi dan informasi

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline