Lihat ke Halaman Asli

MyVil: Aplikasi Database Permasalahan Desa sebagai Jembatan Antara Desa dengan Masyarakat

Diperbarui: 3 Januari 2022   18:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Sustainable Development Goals (SDGs) desa merupakan suatu rencana aksi yang dilakukan pemerintah desa serta masyarakat guna mengakhiri kemiskinan, mengurangi kesenjangan dan melindungi lingkungan yang terdapat pada desa. Program tersebut juga diterapkan pada desa -- desa yang berada di Kabupaten Tuban. 

Pada tahun 2021 situs tubankab.go.id menyatakan bahwa jumlah desa di Kabupaten Tuban mencapai 311 desa. Setiap desa tersebut pasti memiliki permasalahan masing-masing.

Berdasarkan wawancara yang penulis lakukan bersama Kepala Desa Bancar, disebutkan permasalahan yang sedang di hadapi Desa Bancar. Pertama, menurunnya target ekonomi desa. Desa Bancar memiliki Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mengelola budidaya ikan kerapu. 

Sebelum pandemi Covid-19 (Corona Virus Diseases-19) tempat budidaya ini sudah menambah tempat untuk budidaya dan dapat mencapai target pasar yang luas untuk penjualannya. Setelah diterpa pandemi budidaya kerapu di Desa Bancar mengalami penurunan target minat penjualan. Banyak pasar yang tidak memesan karena faktor ekonomi juga menurun.

Permasalahan ekonomi yang dialami di tempat wisata unggulan milik Desa Bancar yaitu Sentono Water Park (SWP) yang merupakan salah satu unit Badan Usaha Milik Desa (BUMDES). Pada tahun 2019 Sentono Water Park (SWP) terpilih menjadi salah satu inovasi desa terbaik dalam Lomba Kompetisi Inovasi Desa (SINODES) se-Jawa Timur dalam bidang pengembangan infrastruktur mewakili Kabupaten Tuban. 

Sejak adanya pandemi Covid-19 (Corona Virus Diseases-19) tempat wisata ini di tutup karena meminimalisir penyebaran virus. Pada bulan April 2021 penutupan tempat wisata mulai di terapkan dan wisata Sentono Water Park (SWP) tidak dapat di operasikan lagi.

Permasalahan ekonomi menjadi urutan teratas bagi Desa Tuwiri Kulon karena menurut wawancara yang dilakukan penulis dengan Kepala Dusun Tuwiri Kulon, pembagian Bantuan Sosial (BANSOS) masih ada yang kurang tepat sasaran. Banyak warga yang sudah termakan stigma bahwa BANSOS desa telah dicurangi. Ini akan menimbulkan suatu kesenjangan sosial antara warga desa, perangkat desa dan pemerintah.

Dari berbagai macam permasalahan tersebut dapat di selesaikan sendiri oleh pihak desa. Tetapi tidak semua masalah dapat diatasi sendiri karena membutuhkan pihak lain untuk menciptakan sebuah solusi. Seperti halnya permasalahan ekonomi desa tentang Bantuan Sosial (BANSOS) yang sangat rentan dan butuh penyaluran ke pemerintah.

Dokpri

Oleh sebab itu, penulis menawarkan sebuah rencana aplikasi berbasis website MyVil untuk membantu warga desa supaya dapat mengatasi masalah dengan cara membagikan informasi permasalahan yang sedang dialami oleh desa supaya baik untuk masyarakat, mahasiswa dan pemerintah dapat membantu mengatasi masalah tersebut. 

Disisi lain masyarakat, mahasiswa dan pemerintah dapat dengan mudah mengetahui desa mana yang sedang membutuhkan bantuan. Dan terutama untuk mahasiswa juga dimudahkan untuk memilih desa untuk kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) supaya program yang ditawarkan mahasiswa sesuai dengan kondisi desa yang akan dituju.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline