Lihat ke Halaman Asli

Melankoli: Hujan

Diperbarui: 24 Juni 2015   11:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tidak ada yang lebih syahdu selain melankoli hujan di derasnya

yang membuatmu menyapa dengan nyaman,
pintu dunia yang tersimpan mimpi-mimpi
atau sekedar memandangi jendela kaca yang berembun, sambil menunggu sesuatu yang kadangkala akhirnya tidak pernah datang

atau duduk di pinggir kolam ikan sambil memikirkan banyak hal,
mengadah ke atas langit, menyentuh rintiknya dengan jemari-jemarimu
lalu ikut melebur bersama dinginnya di sore hari
atau menggoreskan garis-garis membentuk gambar ataupun tulisan

Mengembangkan payungmu lalu berputar-putar di pinggir jalan,
tergesa-gesa mencari tempat berteduh
atau membuat secangkir teh hangat...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline