Lihat ke Halaman Asli

Alya Khoirurohim

SMKN 1 BANTUL

Bahaya Sampah Plastik bagi Kesehatan yang Diabaikan

Diperbarui: 12 Agustus 2024   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sampah plastik

Plastik yang dulunya dianggap sebagai salah satu penemuan terbesar di abad ke-20, kini telah berubah menjadi ancaman serius bagi kesehatan manusia dan lingkungan. Plastik yang begitu praktis dan mudah digunakan, kini menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari kehidupan kita sehari-hari.

Namun, di balik kemudahan dan kepraktisannya plastik menyimpan dampak berbahaya yang sering kali tidak kita sadari, terutama bagi kesehatan. Sayangnya, banyak orang yang tidak menyadari atau cenderung mengabaikan bahaya ini.

Proses Degradasi Plastik dan Mikroplastik

Plastik memerlukan ratusan hingga ribuan tahun untuk terurai secara alami. Selama proses degradasinya, plastik terpecah menjadi partikel-partikel kecil yang dikenal sebagai mikroplastik. Mikroplastik ini telah ditemukan di hampir semua bagian bumi termasuk di udara, air, dan tanah. Yang lebih mengejutkan lagi adalah mikroplastik telah masuk ke dalam rantai makanan kita. Partikel ini dapat masuk ke tubuh manusia melalui konsumsi makanan dan air yang terkontaminasi.

Mikroplastik tidak hanya berbahaya karena ukurannya yang kecil tetapi juga karena mereka dapat mengikat dan menyerap bahan kimia beracun dari lingkungan. Ketika mikroplastik ini masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan peradangan dan kerusakan jaringan serta meningkatkan risiko penyakit seperti kanker, gangguan sistem saraf, dan gangguan reproduksi.

Bahaya Sampah Plastik bagi Kesehatan

Sampah plastik bukan hanya masalah lingkungan tetapi juga mengandung berbagai risiko serius bagi kesehatan manusia yang sering kali diabaikan. Berikut adalah beberapa bahaya sampah plastik bagi kesehatan.

1. Kandungan Berbahaya dalam Plastik

Sampah plastik tidak hanya merusak lingkungan tetapi juga mengandung bahan kimia berbahaya yang dapat mengancam kesehatan manusia. Beberapa jenis plastik mengandung bahan kimia seperti Bisphenol A (BPA) dan ftalat yang sering digunakan sebagai aditif untuk meningkatkan fleksibilitas dan daya tahan plastik.

BPA, misalnya adalah senyawa kimia yang dikenal sebagai pengganggu endokrin yang dapat mengganggu keseimbangan hormon dalam tubuh manusia. Paparan BPA dalam jangka panjang dikaitkan dengan risiko penyakit kronis seperti diabetes, kanker, dan gangguan perkembangan pada anak-anak.

2. Dampak Plastik Terhadap Sistem Imun dan Reproduksi

Penelitian menunjukkan bahwa paparan bahan kimia dari plastik dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia. Hal ini dapat membuat tubuh lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit. Selain itu, beberapa senyawa kimia dalam plastik seperti BPA dan ftalat yang dapat mengganggu fungsi reproduksi.

Pada wanita, paparan ftalat dikaitkan dengan risiko kelahiran prematur, gangguan perkembangan janin, dan masalah kesuburan. Sementara pada pria, paparan bahan kimia ini dapat menurunkan kualitas sperma dan meningkatkan risiko infertilitas.

3. Plastik dalam Produk Konsumen Sehari-hari

Plastik tidak hanya ditemukan dalam kemasan makanan atau botol minuman tetapi juga dalam berbagai produk konsumen sehari-hari seperti kosmetik, produk pembersih, dan mainan anak-anak. Produk-produk ini sering kali mengandung mikroplastik atau bahan kimia berbahaya yang dapat terhirup, tertelan, atau terserap melalui kulit. Dalam jangka panjang, paparan bahan kimia dari plastik ini dapat menumpuk dalam tubuh dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

4. Kurangnya Kesadaran Publik

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline