Lihat ke Halaman Asli

Alya Khoirurohim

SMKN 1 BANTUL

Berapa Lama Styrofoam Terurai dan Dampak Terhadap Lingkungan

Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sampah styrofoam

Styrofoam atau polistirena adalah jenis plastik yang sering digunakan untuk kemasan makanan, minuman, dan produk konsumen lainnya. Kepraktisannya membuat Styrofoam sangat populer. Namun, penggunaannya membawa dampak yang besar terhadap lingkungan. Berapa lama styrofoam terurai adalah salah satu aspek penting dalam memahami dampaknya. 

Styrofoam dapat memakan waktu ratusan hingga ribuan tahun untuk benar-benar terurai di alam karena struktur kimianya yang kompleks dan tahan lama. Proses penguraiannya yang sangat lambat ini menyebabkan akumulasi limbah yang berpotensi mencemari tanah dan air, serta menimbulkan ancaman bagi kehidupan liar dan ekosistem.

Proses Penguraian Styrofoam

Styrofoam adalah produk berbahan dasar polistirena sebuah polimer hidrokarbon yang berasal dari minyak bumi. Salah satu sifat utama polistirena adalah ketahanannya terhadap degradasi. Styrofoam sangat sulit terurai di alam karena struktur kimianya yang kompleks dan tahan lama. Proses penguraian styrofoam bisa memakan waktu ratusan hingga ribuan tahun tergantung pada kondisi lingkungannya.

Dalam kondisi alamiah seperti di tempat pembuangan sampah terbuka, styrofoam terurai sangat lambat karena tidak ada mikroorganisme yang mampu mencerna polimer ini secara efektif. Bahkan, di laut atau lingkungan air lainnya styrofoam hanya terpecah menjadi potongan-potongan kecil yang disebut mikroplastik yang tetap berada di lingkungan dan terus menimbulkan masalah.

Dampak Styrofoam Terhadap Lingkungan

Styrofoam atau polistirena yang diperluas merupakan bahan yang sering digunakan dalam kemasan makanan dan minuman serta produk konsumen lainnya karena sifatnya yang ringan, murah, dan isolatif. Namun, di balik kepraktisannya styrofoam memiliki dampak negatif yang besar terhadap lingkungan. Berikut ini adalah beberapa dampak styrofoam terhadap lingkungan.

1. Pencemaran Tanah dan Air

Styrofoam yang tidak terurai dan tetap berada di lingkungan dapat mencemari tanah dan air. Partikel-partikel kecil styrofoam yang terlepas dapat mengkontaminasi tanah dan sumber air sehingga berdampak buruk pada kualitas air dan tanah yang menjadi habitat berbagai organisme.

2. Ancaman bagi Kehidupan Laut

Di lautan styrofoam menjadi ancaman serius bagi kehidupan laut. Banyak hewan laut seperti ikan, burung, dan penyu yang sering mengira potongan styrofoam sebagai makanan. Ketika dikonsumsi, styrofoam dapat menyebabkan masalah pencernaan, kelaparan, dan kematian pada hewan-hewan tersebut. Selain itu, mikroplastik dari styrofoam dapat memasuki rantai makanan yang akhirnya berpotensi membahayakan kesehatan manusia yang mengonsumsi makanan laut.

3. Emisi Gas Rumah Kaca

Produksi dan pembakaran styrofoam menghasilkan emisi gas rumah kaca yang signifikan. Proses pembuatan Styrofoam memerlukan energi dari bahan bakar fosil yang menghasilkan karbon dioksida (CO2). Selain itu, jika styrofoam dibakar sebagai metode pembuangan hal ini dapat melepaskan zat-zat berbahaya seperti dioxin dan styrene gas yang juga berkontribusi terhadap pemanasan global dan polusi udara.

4. Penumpukan Sampah

Styrofoam sangat ringan dan berongga, sehingga volumenya besar meskipun beratnya ringan. Akibatnya, styrofoam memakan banyak ruang di tempat pembuangan akhir (TPA). Penumpukan Styrofoam yang berlebihan di TPA menambah beban bagi pengelolaan sampah dan mempercepat kebutuhan akan lahan baru untuk TPA.

Upaya Pengurangan Dampak Styrofoam

Untuk mengurangi dampak negatif Styrofoam terhadap lingkungan.Berikut beberapa upaya yang dapat diambil.

1. Pengurangan Penggunaan

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline