Lihat ke Halaman Asli

Alya Kania

is typing...

Kepentingan Bisnis di Balik Konflik Wadas

Diperbarui: 11 Februari 2022   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok mongabay Indonesia

Siapa bilang konflik Wadas murni isu lingkungan. Selain jadi komoditi politik untuk menyerang Ganjar Pranowo, satu hal yang dilupakan publik adalah kemungkinan kepentingan bisnis yang bermain di sana.

Bukan tidak mungkin lho, tangan-tangan kapital bermain untuk memperkeruh suasana di Wadas. Mereka yang punya kepentingan bisnis soal galian C, akan berupaya semaksimal mungkin menggagalkan rencana penambangan di Desa Wadas.

Ingat, di belakang para pengusaha galian C itu juga ada beking kuat. Bisa politisi, birokrat atau aparat. Tentu para beking ini, dengan kekuasaan yang dimilikinya, bisa aktif memprovokasi baik langsung maupun tidak langsung.

Analoginya begini. Bendungan Bener Purworejo itu bendungan tertinggi di Asia Tenggara. Untuk membuat badan bendungan, dibutuhkan batu andesit sangat besar dan tak bisa dipenuhi dari sisi kanan kiri bendungan. Material batu andesit yang sangat besar itu, harus diambil dari lokasi lain.

Para pengusaha tambang galian C sudah ngiler dengan informasi ini. Mereka yang sudah punya izin lokasi penambangan di Purworejo, berharap kecepretan cuan dari mega proyek ini. Ah siapa tahu nanti bisa ngesub jadi suplier batu andesit. Kan lumayan. Begitu mungkin mimpi mereka.

Tapi ternyata, ekspektasi itu hanya jadi angan-angan semata. Pemerintah diam-diam memutuskan, yang jadi lokasi penambangan batu andesit adalah Desa Wadas. Padahal, Wadas bukan wilayah izin penambangan para pebisnis galian C itu.

Kampret, gagal dapat cuan besar nih...hardik mereka.

Makanya, para pengusaha galian C ini ngotot betul menggagalkan rencana penambangan di Wadas. Caranya mudah, kompori warga agar ramai-ramai menolak. Isu yang diangkat jelas soal lingkungan. Warga ditakut-takuti, dengan sedikit intimidasi. Kalau penambangan dilakukan, akan berdampak buruk bagi kehidupan lho...lingkungan jadi rusak, air sulit dan bla bla bla...

Warga yang tidak tahu apa-apa, ya percaya saja. Apalagi, argumen yang disampaikan meyakinkan semua. Tokoh-tokoh penting ikut bersuara. LBH, LSM dan pihak lain mendampingi dengan teori dan fakta.

Kita juga tidak tahu kan, apakah tokoh-tokoh yang lantang pada penolakan itu, entah LBH dan LSM itu, mereka benar-benar mendampingi tanpa kepentingan. Atau, ada udang di balik bakwan?

Kita juga tidak tahu, apakah warga benar-benar menolak penambangan di Wadas demi melindungi kepentingan pribadinya. Melindungi keluarganya. Melindungi hak hidupnya. Atau jangan-jangan, mereka hanya dimanfaatkan saja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline