Pendahuluan
Manajemen adalah cabang ilmu sosial yang fokus pada pengelolaan sumber daya, baik manusia, waktu, maupun aset lainnya, untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam konteks Islam, ilmu manajemen tidak hanya berorientasi pada efisiensi dan produktivitas tetapi juga harus berlandaskan nilai-nilai moral dan spiritual. Integrasi antara Islam dan ilmu sosial humaniora, khususnya manajemen, membuka ruang untuk pendekatan yang lebih komprehensif, yaitu pendekatan bayani (tekstual), burhani (rasional), dan irfani (spiritual).
Pendekatan Bayani: Manajemen dalam Perspektif Al-Qur'an
Pendekatan bayani bertumpu pada teks-teks suci seperti Al-Qur'an dan Hadis sebagai sumber utama pedoman. Dalam konteks manajemen, Al-Qur'an telah memberikan banyak panduan, salah satunya dalam Surah Al-Baqarah (2:282) tentang pentingnya pencatatan dalam transaksi:
"Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermuamalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya."
Ayat ini menekankan pentingnya pengelolaan administrasi yang baik sebagai bentuk akuntabilitas. Selain itu, Surah Ali Imran (3:159) juga menyebutkan tentang gaya kepemimpinan yang berbasis syura (musyawarah):
"Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekitarmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu."
Ayat ini mengajarkan bahwa manajemen yang efektif membutuhkan kepemimpinan berbasis empati, musyawarah, dan pengampunan.
Pendekatan Burhani: Integrasi Rasionalitas dan Keilmuan Modern
Pendekatan burhani mengedepankan penggunaan akal dan ilmu pengetahuan. Dalam ilmu manajemen, pendekatan ini relevan dalam penerapan teori-teori modern seperti manajemen strategis, pengelolaan sumber daya manusia, dan manajemen inovasi. Misalnya, prinsip perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian (POAC) yang diajarkan dalam manajemen modern dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai Islam.
Sebagai contoh, dalam pengelolaan sumber daya manusia, manajemen berbasis Islam menekankan keadilan dan penghormatan terhadap hak-hak pekerja, sebagaimana disebutkan dalam hadis: