Film tahun 2001 “Legally Blonde” merupakan sebuah film klasik dengan genre romcom yang berhasil menghibur banyak orang. Bukan hanya karena humor yang menggelikan dan alur cerita yang menghangatkan hati, tetapi juga karena penggambaran feminisme dan pemberdayaan perempuan yang kuat. Protagonis film ini, Elle Woods, menantang ekspektasi sosial konvensional yang ditempatkan pada perempuan, membuktikan bahwa seorang gadis sorority berambut pirang yang fashionable juga bisa menjadi mahasiswa hukum yang cerdas, mampu, dan berambisi. Perjalanan Elle menunjukkan pentingnya mengejar mimpinya untuk berkarir di bidang yang didominasi laki-laki tanpa memedulikan stereotip yang ditempelkan terhadapnya.
Indonesia, sebuah negara yang terkenal dengan warisan budayanya yang kaya, selama ini berjuang dengan keras menghadapi tantangan norma patriarki dan diskriminasi terhadap perempuan. Tidak melupakan tokoh pahlawan nasional Indonesia yang berfokus pada pemberdayaan perempuan, R.A. Kartini sangat berjasa terhadap kontribusi pendidikan perempuan di Indonesia. Namun, meski sudah bertahun-tahun lewat semenjak Indonesia merdeka, para perempuan di Indonesia masih menghadapi rintangan dalam berbagai bidang, seperti keterbatasan pendidikan dan kesenjangan upah di lingkungan kerja sampai kurangnya representasi politik dan tidak terjaminnya rasa aman bahkan di ruang publik. Naratif film Legally Blonde merupakan cerminan pengalaman banyak perempuan, yaitu mereka yang seperti Elle Woods, harus melewati stigma sosial dan bekerja lebih keras untuk membuktikan kemampuannya dalam memperjuangkan cita-citanya.
Melalui tokoh Elle Woods, film ini menyoroti pentingnya mematahkan anggapan awam masyarakat tentang kemampuan perempuan dan kontribusi mereka dalam profesi hukum. Di negara di mana sistem hukum sudah lama didominasi oleh laki-laki, kesuksesan Elle Woods memberikan inspirasi kuat bagi perempuan-perempuan yang ingin terjun di bidang hukum. Dengan menunjukkan kemampuan intelektual, kegigihan, serta perjuangan tak putus asa Elle, Legally Blonde berhasil mendorong perempuan untuk mengejar impian mereka dan meruntuhkan stereotip yang sudah lama menghalangi langkah mereka. Maka dengan ini, perempuan Indonesia diharapkan telah berada di garis depan yang ikut berjuang untuk mengatasi isu-isu seperti kekerasan berbasis gender, hak reproduksi, dan diskriminasi di tempat kerja. Legally Blonde berhasil menginspirasi perempuan untuk bersatu, saling mendukung, dan terus berjuang menuju masyarakat yang lebih adil dan setara.
Sebagai kesimpulan, pengaruh film Legally Blonde telah melampaui layar kaca, menawarkan pesan mendalam tentang pemberdayaan dan ketahanan yang melintasi batas budaya. Saat perempuan terus menghadapi kompleksitas masyarakat patriarki, film ini dapat menjadi pengingat kuat akan potensi transformasional dari aksi kolektif, dan keyakinan tak tergoyahkan pada diri sendiri. Dengan berbekal kekuatan dan kemampuan unik mereka, perempuan Indonesia sudah satu langkah untuk membuka jalan menuju masa depan yang lebih inklusif dan adil.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H