Lihat ke Halaman Asli

Pengaruh Parenting Terhadap Prilaku Konformitas Seorang Anak

Diperbarui: 8 Januari 2023   11:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Menurut Jeanne Ellis Ormord, pengaruh utama dalam perkembangan anak adalah pola asuh orag tua. Oleh karena itu, dalam usia pra sekolah dan sekolah dasar, peran orang tua sangat dibutuhkan dalam pendididkan. Selain itu karakter anak terbentuk karena pengaruh pola asuh orang tua, bagaimana seorang bisa berinteraksi di lingkungan sosial merupakan hasil didikan orangtua nya.

Parenting menurut Hasan Basuni adalah sebuah proses interaksi antara orang tua dan cara orang tua dalam mengasuh anak. Karena pola pengasuhan pada seorang anak yang dilakukan oleh orang tua dapat berpengaruh pada pendidikan anak. Oleh karena itu, orang tua harus memperhatikan pola pengasuhan yang diberikan terhadap anak nya, mau itu di lingkungan sekolah atau di lingkungan rumah. Parenting ini juga sebagai pencapaian bagaimana cara berinteraksi anak kepada lingkungan sekitarnya, sehingga membentuk karakter yang berkulaitas dalam kehidupan bermasyarakat sehingga membetuk pribadi yang bertanggung jawab di masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa program Parenting merupakan pendidikan yang diberikan orang tua agar dapat mendidik serta merawat anak agar bertumbuh dan berkembang secara optimal dan menjadi anak yang berkualitas baik. Tidak hanyak lewat dukungan dan kewajiban orang tua untuk merawat anak, tetapi diskusi antara anak dan orang tua merupakan hal yang harus diterakan karena membahas permasalahan yang mereka hadapi.

Tanpa kita sadari, banyak sekali manfaat Parenting. Diantaranya dapat mepererat hubungan antara masyarakat maupun orang tua dengan tempat pendidikan, sekaligus memberikan pengetahuan kepada orang tua cara menangani permasalahan dan tumbuh kembang anak dalam proses pendidikan atau masalah lainnya.

Lalu, Apa pengaruh parenting terhadap prilaku konformitas seorang anak?

eits, sebelum kita bahas lebih lanjut. Kita pahami terlebih dahulu apa itu Konformitas. Konformitas adalah suatu jenis pengaruh sosial di mana individu mengubah sikap dan tingkah laku mereka agar sesuai dengan norma sosial yang ada. 

Di kutip dari Sarlito W. Sarwono, terdapat dua jenis Konformitas:

  • Menurut (c0mpliance)

Konformitas yang dilakukan secara terbuka sehingga terlihat oleh umum, walaupun hanya bertindak tidak setuju. Konformitas ini bertujuan agar individu di terima dalam kelompok atau menghindari penolakan dari kelompok. Misalnya, anda bertamu namun sajian yang di hidangkan tidak anda suka, tetapi anda tetap harus memakan hidangan yang diberikan walaupun anda tidak suka.

Dapat diartikan bahwa compliance adalah rela memberi , menyerah, mengalah, dan membuat suatu keinginan dengan harapan atau kemauan orang lain. Lebih singkatnya compliance merupakan prilaku yang di pengaruhi oleh permintaan orang lain.

Selain itu ada 3 faktor yang mempengaruhi Konformitas Compliance, diantaranya: 

1. Rasa takut terhadap penyimpangan

Rasa takut dianggap sebagai orang yang menyimpang adalah alasan utama terjadinya Konformitas Compliance.

2. Kekompakan Kelompok

Ketika anggota-anggota kelompok bekerja dengan satu tujuan yang sama mereka cenderung untuk membandingkan mereka yang tidak ada dalam satu kesatuan, semakin tinggi tingkat kekompakan maka semakin tinggi tingkat Konformitas.

3. Kesepakatan kelompok

Ketika di dalam kelompok sudah memiliki keputusan yang bulat, maka anggota akan mendapatkan tekanan yang kuat dalam menyesuaikan pilihan.

  • Penerimaan (Acceptance)

Konformitas Acceptance merupakan jenis Konformitas yang bersifat kompak, dimana individu mengikuti prilaku kelompok karena percaya dan setuju pada keputusan kelompok. Hal seperti ini didasarkan pada keinginan individu untuk mengetahu presepsi tentang dunia sosial, karena mereka berfikir bahwa orang lain dalam kelompok tersebut memiliki lebih banyak informasi yang diketahuinya.

Selain itu, ada 2 faktor yang mempengaruhi Konformitas Acceptance:

1. Kepercayaan terhadap kelompok

Semakin besar kepercayaan individu terhadap kelompok sebagai sumber informasi yang benar, maka semakin besar pula kemungkinan untuk menyesuaikan kelompok tersebut. Kuncinya terdapat pada kepercayaan di dalam diri individu tersebut.

2. Kepercayaan terhadap diri sendiri

Dalam hal ini bagaimana cara individu memiliki penilaian terhadap kemampuan yang dimiliki, Konformitas akan menurun jika individu memilki kepercayaan diri yang tinggi.

Dalam penjelasan mengenai Parenting dan Konformitas, kita dapat pahami bahwa dampak dari Parenting atau Pola asuh orang tua sangat berpengaruh dalam Konformitas seorang anak. 

Dalam kehidupan sosial seringkali banyak penyimpangan yang terjadi, khusus nya dalam usia remaja, banyak sekali remaja yang melanggar norma sosial dengan alasan tekanan atau hanya ikut-ikut saja. Jika hal ini sudah terjadi maka yang di nilai adalah bagaimana Parenting yang diberikan kepada anak, karena faktor yang  mempengaruhi Konformitas adalah lingkungan masyarakat, keluarga dan lingkungan sekolah.

Kebanyakan kasus konformitas yang terjadi pada anak merupakan pengaruh dari Parenting. Dimana orang tua menerapkan standar prilaku yang harus dipenuhi oleh sang anak , pengendalian penuh yang diberikan oleh orangtua dengan penuh paksaaan dan Over Protective. Sehingga banyak orang tua yang merasa dari hal tersebut adalah tindakan yang benar, justru dari hal inilah konformitas terjadi dalam diri seorang anak. Selain itu, pola asuh yang terlalu longgar tanpa pengawasan dapat mengakibatkan anak menjadi impulisif , menuntut dan bergantung kepada orang tua nya.

Salah satu contoh kasus yang terjadi adalah saat kondisi kita masih kecil, sering kali anak tidak diberi kesempatan memilih dan orang tua menyempelekan pilihan anak. Orang tua selalu menganggap anak tidak mampu membuat keputusan dalam memilih sesuatu karena menganggap diri nya tau akan segala hal, sehingga berdampak pada tumbuh kembang anak yang memiliki sifat ragu dan tidak percaya diri dalam pilihan nya sendiri dan berujung ikut-ikutan dalam kelompok nya. Tanpa di sadari para orang tua, hal tersebut yang membuat Konformiditas meningkat. Memang sebagai orang tua memilki rasa khawatir terhadap anak, namun menyumbat dan membunuh karakter pada seorang anak bukanlah hal yang baik. Sehingga seorang anak kehilangan analisis dalam suatu permasalahan dan tanggung jawab dalam diri nya sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline