Sanitasi lingkungan merupakan usaha untuk menciptakan keadaan lingkungan yang sebaik mungkin agar dapat memberikan manfaat yang positif bagi kesehatan. Fokus utama dari sanitasi lingkungan adalah pencegahan terhadap faktor-faktor yang dapat merugikan, sehingga risiko terjadinya penyakit bisa dihindari. Akan tetapi, ketersediaan fasilitas sanitasi diindonesia masih belum lengkap dan belum dilaksanakan oleh masyarakat setempat. Ini terlihat bahwa ada beberapa orang yang belum mempunyai sistem sanitasi di rumahnya yang ditentukan oleh pemerintah.
Pentingnya sanitasi lingkungan masih banyak diabaikan oleh sebagian masyarakat yang belum menyadari akan pentingnya fasilitas air bersih sebagai kebutuhan untuk kesehatan. Banyak orang masih melakukan buang air besar di sungai yang dekat dengan tempat tinggal mereka. Selain itu, banyak orang juga masih mencuci pakaian di sungai-sungai tersebut. Kebiasaan ini telah berlangsung lama dan sulit diubah, walaupun secara langsung membawa dampak negatif bagi kesehatan. Di sisi lain, perhatian terhadap kondisi air bersih juga masih minim. Sarana air bersih yang memenuhi standar masih sangat terbatas, sehingga banyak masyarakat yang terpaksa memanfaatkan air dari sungai untuk kebutuhan sehari-hari.
Ketika kebersihan lingkungan tidak dipelihara, dampaknya bisa sangat merugikan, termasuk memburuknya kondisi lingkungan dan peningkatan risiko penyebaran penyakit.untuk mencegah meningkatnya kasus penyakit, penting untuk menyediakan fasilitas sanitasi dasar seperti air besih, pengelolaan limbah yang efektif, pembuangan sampah yang tepat serta mendorong kebiasaan hidup sehat dan bersih dalam aktivitas sehari-hari.
Kebutuhan masyarakat akan air bersih menyoroti pentingnya pengawasan yang cermat dan rutin guna menghindari kontaminasi pada sumber air bersih. Hal ini bertujuan untuk mencegah pencemaran yang dapat mengancam kualitas air bersih. Salah satu bentuk pencemaran tersebut berasal dari zat-zat berbahaya, termasuk agen penyebab penyakit yang ditularkan melalui air atau waterbone diseases.
Kebutuhan akan air yang bersih untuk aktivitas sehari-hari yaitu mencuci, memasak, mandi dan berkemih secara langsung berpengaruh pada kesehatan masyarakat. Meskipun demikian, banyak orang masih memanfaatkan sungai untuk mencuci dan mandi. Situasi ini disebabkan oleh kurangnya akses terhadap fasilitas air bersih yang memadai bagi mereka.
Dengan tersedianya air yang bersih, maka masyarakat tidak perlu cemas tentang resiko penyakit bisa menyebar melalui air. Fasilitas pengelolaan air harus sangat memenuhi standar kesehatan misalnya memiliki saluran pembuangan harus berjarak sekitar 10 meter dari tempat pembuangan sampah serta kendang hewan. Dari sudut pandang kesehatan masyarakat, penyediaan fasilitas air bersih sangat penting untuk memenuhi kebutuhan komunitas lokal. Pasalnya ketersediaan air yang bersih minim dapat meningkatkan risiko munculnya penyakit di kalangan masyarakat.
Air higienis yang sehat dan kondusif buat diminum oleh manusia harus berasal dari lokasi yang bebas dari pencemaran. Kriteria yang menjamin air tersebut benar-benar bersih dan aman mencakup tidak terkontaminasi oleh bakteri atau patogen, tidak mengandung bahan kimia berbahaya atau racun, tidak memiliki rasa atau aroma, dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan rumah tangga, memenuhi persyaratan minimum yang ditetapkan oleh WHO atau Kementrian Republik Indonesia.
Penggunaan air bersih memeiliki dampak besar pada munculnya berbagai penyakit. Air merupakan elemen yang sangat krusial dari sudut pandang kesehatan masyarakat, karena dapat menjadi sumber tempat berkembang biak dan habitat bagi kuman penyakit. Oleh karena itu, agar dapat menghindari terjadinya penyakit, masyarakat disarankan mengambil air dari sumber yang bersih serta melindungi sumber air tersebut dari pencemaran yang disebabkan oleh manusia dan hewan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H