Lihat ke Halaman Asli

Teori Perkembangan Moral oleh LAWRENCE KOLBERG

Diperbarui: 18 Januari 2025   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lawrence Kohlberg mengembangkan teori perkembangan moral yang berfokus pada bagaimana individu menalar dan membuat keputusan etis seiring dengan kematangan kognitif mereka. Teori ini dibagi menjadi tiga level utama, yaitu prakonvensional, konvensional, dan pasca-konvensional, yang masing-masing terdiri dari dua tahap, sehingga total terdapat enam tahap perkembangan moral. Kohlberg berpendapat bahwa penalaran moral adalah dasar dari perilaku etis, dan perkembangan ini berlangsung sepanjang hidup.

 Pada level prakonvensional, individu mengandalkan konsekuensi eksternal untuk menentukan baik atau buruk. Tahap pertama, yaitu orientasi hukuman dan ketertiban, menunjukkan bahwa tindakan dinilai berdasarkan hukuman yang diterima. Di tahap kedua, orientasi individualisme dan pertukaran, individu mulai memahami bahwa ada lebih dari satu pandangan tentang moralitas, dan tindakan baik adalah yang memberikan keuntungan bagi diri sendiri.

Selanjutnya, pada level konvensional, penalaran moral individu didasarkan pada norma sosial dan otoritas. Di tahap ketiga, orientasi kesepakatan interpersonal, individu berusaha mendapatkan persetujuan dari orang lain, sementara di tahap keempat, orientasi hukum dan ketertiban, individu mematuhi hukum dan norma sosial yang ada sebagai bentuk tanggung jawab. Akhirnya, pada level pasca-konvensional, individu mengembangkan prinsip moral yang lebih tinggi. Di tahap kelima, orientasi kontrak sosial, individu memahami bahwa hukum adalah hasil kesepakatan sosial yang dapat berubah. Pada tahap keenam, orientasi prinsip etika universal, individu mengikuti prinsip moral yang dianggap universal, terlepas dari hukum atau norma masyarakat.

Teori Kohlberg menunjukkan bahwa perkembangan moral tidak hanya dipengaruhi oleh sosialisasi tetapi juga oleh proses kognitif yang kompleks. Ia menekankan pentingnya penalaran dalam pengambilan keputusan moral dan bagaimana pengalaman sosial membentuk struktur kognitif individu. Dengan demikian, teori ini memberikan kerangka kerja untuk memahami bagaimana anak-anak dan remaja mengembangkan pemahaman mereka tentang moralitas dan keadilan sepanjang hidup mereka.

Level dan Tahapan Perkembangan Moral

1. Level Prakonvensional

  • Tahap 1: Orientasi Hukuman dan Ketertiban
    Pada tahap ini, perilaku dinilai baik atau buruk berdasarkan konsekuensi langsung, seperti hukuman.
  • Tahap 2: Orientasi Individualisme dan Pertukaran
    Individu mulai memahami bahwa ada lebih dari satu pandangan tentang moralitas, dan tindakan baik adalah yang memberikan keuntungan bagi diri sendiri.

2. Level Konvensional

  • Tahap 3: Orientasi Kesepakatan Interpersonal
    Di sini, individu berusaha untuk mendapatkan persetujuan dari orang lain, mengedepankan hubungan sosial.
  • Tahap 4: Orientasi Hukum dan Ketertiban
    Moralitas ditentukan oleh kepatuhan terhadap hukum dan norma sosial yang ada.

3. Level Pasca-Konvensional

  • Tahap 5: Orientasi Kontrak Sosial
    Pada tahap ini, individu menilai hukum berdasarkan prinsip-prinsip keadilan yang lebih tinggi dan kesepakatan sosial.
  • Tahap 6: Orientasi Prinsip Etika Universal
    Individu mengikuti prinsip moral yang dianggap universal, terlepas dari hukum atau norma masyarakat.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline