Lihat ke Halaman Asli

Teori belajar ALBERT BANDURA

Diperbarui: 18 Januari 2025   18:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Teori belajar sosial yang dikembangkan oleh Albert Bandura merupakan salah satu pendekatan penting dalam psikologi pendidikan dan perilaku. Teori ini menekankan bahwa banyak perilaku manusia dipelajari melalui pengamatan dan peniruan, bukan hanya melalui pengalaman langsung. Bandura menyebut proses ini sebagai observational learning atau pembelajaran melalui pengamatan. Dalam konteks ini, individu dapat belajar dari model, yaitu orang lain yang menunjukkan perilaku tertentu, yang kemudian dapat ditiru oleh pengamat. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan sosial berperan besar dalam pembentukan perilaku dan sikap individu.

Salah satu konsep utama dalam teori Bandura adalah reciprocal determinism, yang menjelaskan interaksi timbal balik antara perilaku, kognisi, dan lingkungan. Menurut Bandura, individu tidak hanya dipengaruhi oleh lingkungan mereka tetapi juga dapat memengaruhi lingkungan tersebut. Ini berarti bahwa perubahan dalam perilaku seseorang dapat mempengaruhi situasi sosial di sekitarnya, dan sebaliknya, situasi sosial juga dapat mempengaruhi perilaku individu. Dengan demikian, proses belajar menjadi lebih kompleks karena melibatkan berbagai faktor yang saling berkaitan.

Bandura juga mengidentifikasi beberapa tahapan dalam proses pembelajaran sosial, yaitu: tahap perhatian, tahap retensi, tahap reproduksi, dan tahap motivasi. Pada tahap perhatian, individu harus memperhatikan model yang menunjukkan perilaku yang ingin dipelajari. Setelah itu, pada tahap retensi, individu menyimpan informasi tentang perilaku tersebut dalam ingatan mereka. Tahap reproduksi melibatkan kemampuan untuk meniru atau mereproduksi perilaku yang telah diamati. Terakhir, tahap motivasi berperan penting dalam menentukan apakah individu akan menerapkan perilaku tersebut atau tidak, tergantung pada penguatan yang diterima.

Salah satu eksperimen terkenal yang dilakukan oleh Bandura untuk mendemonstrasikan teorinya adalah eksperimen dengan boneka Bobo pada tahun 1961. Dalam penelitian ini, anak-anak mengamati seorang model dewasa yang berperilaku agresif terhadap boneka Bobo. Hasilnya menunjukkan bahwa anak-anak yang menyaksikan model tersebut lebih cenderung meniru perilaku agresif ketika mereka diberikan kesempatan untuk bermain dengan boneka Bobo. Penelitian ini menegaskan bahwa anak-anak dapat belajar perilaku agresif hanya dengan mengamati orang lain tanpa harus mengalami sendiri konsekuensi dari tindakan tersebut.

Teori belajar sosial Bandura juga memiliki implikasi penting dalam pendidikan dan pengembangan karakter. Dengan memahami bahwa anak-anak belajar dari apa yang mereka amati di sekitar mereka, pendidik dan orang tua dapat menciptakan lingkungan yang positif dan mendukung. Misalnya, memberikan contoh perilaku baik dan positif dapat membantu anak-anak mengembangkan sikap dan nilai-nilai yang diinginkan. Selain itu, pentingnya memberikan umpan balik positif atau penguatan bagi perilaku baik juga menjadi bagian integral dari penerapan teori ini dalam konteks pendidikan.

Bandura menekankan bahwa meskipun reinforcement (penguatan) penting dalam memotivasi individu untuk bertindak, namun tidak selalu menjadi satu-satunya faktor penentu dalam pembelajaran. Ia berargumen bahwa pemodelan atau observasi dapat menghasilkan pembelajaran yang signifikan tanpa adanya reinforcement langsung. Ini berbeda dengan pandangan tradisional behavioristik yang lebih menekankan pada penguatan sebagai faktor utama dalam pembelajaran.

Dalam konteks perkembangan sosial emosional, teori belajar sosial Bandura memberikan wawasan tentang bagaimana anak-anak mengembangkan keterampilan sosial dan emosional mereka melalui interaksi dengan orang lain. Melalui observasi terhadap orang tua, guru, dan teman sebaya, anak-anak belajar bagaimana cara berinteraksi secara efektif, mengelola emosi mereka, serta memahami norma-norma sosial yang berlaku di masyarakat.

Secara keseluruhan, teori belajar sosial Bandura menawarkan kerangka kerja yang komprehensif untuk memahami bagaimana individu belajar dari lingkungan sosial mereka. Pendekatan ini menyoroti pentingnya proses kognitif dalam pembelajaran serta peran aktif individu dalam menentukan pola perilakunya sendiri. Dengan demikian, teori ini tidak hanya relevan untuk konteks pendidikan tetapi juga untuk memahami dinamika sosial secara lebih luas.Penerapan teori ini dalam praktik pendidikan dapat membantu guru merancang strategi pengajaran yang lebih efektif dengan mempertimbangkan bagaimana siswa belajar dari satu sama lain melalui observasi dan interaksi sosial. Dengan menciptakan lingkungan kelas yang mendukung kolaborasi dan berbagi pengalaman positif, guru dapat meningkatkan keterlibatan siswa serta memperkuat proses pembelajaran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline