Lihat ke Halaman Asli

Alya Mazziyatul

Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Mempersoalkan Tren Hijab Poni 2021

Diperbarui: 8 Januari 2022   11:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tren Hijab Poni atau Jipon. Sumber Gambar: Mojok.co

Anda tentunya pernah melihat video TikTok wanita yang berhijab namun dengan sengaja memperlihatkan poninya lewat di fyp anda. Tidak hanya satu atau dua tapi banyak sekali wanita berhijab yang melakukan hal serupa. Tren Hijab Poni atau berhijab tapi berponi adalah tren dimana seorang wanita yang menggunakan hijab namun dengan "sengaja" mengeluarkan poninya. Tren ini sangat populer dan banyak diikuti oleh remaja perempuan sehingga lama kelamaan tren ini berubah menjadi budaya populer. Budaya populer atau sering disingkat budaya pop merupakan karakteristik budaya yang sangat banyak peminatnya (Setiadi, 2013: 267).

Tren Hijab Poni ini bisa berubah menjadi budaya populer karena tren tersebut telah memenuhi ciri-ciri sebagai budaya pop. Adapun ciri-ciri dari budaya populer di antaranya adalah 1) menjadi sesuatu yang digemari banyak orang atau menjadi tren. 2) dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat, 3) dapat ditiru atau dijiplak, 4) berlangsung dalam periode waktu tertentu atau tidak bertahan lama, dan yang terakhir 5) memiliki nilai ekonomi atau menghasilkan keuntungan.

Asal usul dari tren Hijab Poni ini sebenarnya tidak terlalu jelas. Namun jika melihat dari sejarahnya di Indonesia, gaya Hijab Poni ini sebenarnya mirip dengan gaya kerudung pada tahun 1940 sampai akhir tahun 1980. Ketika itu, wanita muslim menggunakan kerudung atau selendang yang hanya diletakkan di atas kepala sehingga leher dan juga rambutnya masih terlihat. Penggunaan gaya hijab seperti ini dilakukan mengikuti budaya melayu. Sebelum akhirnya pada tahun 1990-2000, mulai muncul beragam model dan gaya hijab yang lebih fashionable.

Awal kemunculan tren Hijab Poni itu sendiri berkisar pada tahun 2011-2013. Pada saat itu, tren ini banyak menerima kritikan pedas dari masyarakat. Di beberapa tahun setelahnya, tren ini sempat meredup hingga pada akhirnya kembali viral di tahun 2021. Hal ini membuktikan bahwa banyaknya kritikan terhadap tren ini sama sekali tidak memudarkan eksistensinya sebagai salah satu budaya populer yang bertahan cukup lama di Indonesia.

Kembali viralnya tren Hijab Poni ini dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah adanya publik figur yang kembali mempopulerkan gaya Hijab Poni hingga akhirnya banyak diikuti oleh masyarakat baik dari kalangan fans maupun non fansnya. Selain itu, bisa juga diakibatkan oleh faktor keinginan yang berasal dari dalam diri seseorang untuk mengikuti tren tersebut. Faktor lainnya dapat disebabkan karena tren Hijab Poni ini memiliki suatu keunikannya sendiri sehingga dapat mempertahankan keberadaannya.

Perubahan tren Hijab Poni menjadi budaya populer tentunya sangat meresahkan masyarakat. Apalagi kebanyakan yang mengikuti tren ini adalah remaja perempuan muslim. Lebih mirisnya, mereka mengikuti tren ini hanya untuk dipandang kekinian. Padahal dalam ajaran agama Islam, seorang wanita diwajibkan untuk menutup auratnya dari ujung kepala hingga kaki. Poni itu juga termasuk ke dalam aurat seorang wanita sehingga seharusnya ditutup dengan baik menggunakan ciput atau hijab.

Bicara soal aurat ternyata permasalahannya tidak sesepele yang kita duga. Aurat sendiri merupakan permasalahan sosial. Sebab terlihatnya aurat dapat menjatuhkan seseorang ke dalam keadaan atau situasi yang tidak diinginkan. Tren Hijab Poni ini pada dasarnya telah keluar dari syari'at agama Islam.

Isu terkait agama memang sangat sensitif di negara ini. Apalagi hijab merupakan identitas bagi seorang wanita muslim. Oleh karena itulah sampai saat ini tren Hijab Poni masih menjadi perbincangan yang sangat kontroversial di masyarakat.

Jika memang ingin menggunakan hijab tapi dengan gaya yang kekinian, masih ada banyak model atau gaya hijab lain yang bisa dicoba tanpa terlihat murahan. Contohnya seperti gaya hijab anak Gen Halilintar. Model hijab yang mereka gunakan kebanyakan memang sangat anti-mainstream atau bisa dibilang agak unik tapi tetap sopan dan menutup aurat. Bukannya malah dengan sengaja mengumbar aurat sendiri. 

Memakai hijab bagi seorang wanita muslim itu bukan soal siap atau tidak. Tetapi merupakan suatu kewajiban. Disamping itu, tren Hijab Poni ini juga merupakan tren yang sedikit "aneh". Mungkin saja awalnya tren ini terinspirasi dari gaya fashion merk brand pakaian ternama dengan headscraft tapi hasilnya malah menjadi gaya fashion ternama versi lite. Sebagai seorang wanita muslim, jika kita memang berniat untuk berhijab, maka gunakan hijab itu sesuai dengan aturannya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline