Lihat ke Halaman Asli

Lia Ananta

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Jember

Penjara Inggris Overkapasitas, Australia Solusinya

Diperbarui: 22 November 2023   13:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Australia, benua yang terletak di Kawasan Pasifik Barat Daya tersebut ternyata mengalami sejarah kelam. Sebagai benua yang ditemukan dan diklaim oleh penjelajah Inggris, James Cook, tentu sejarah Australia berkorelasi dengan sejarah Inggris. Salah satunya adalah sejarah kelam pembuangan narapidana Inggris ke Australia, tepatnya ke New South Wales.

Inggris mengalami Revolusi Industri pada tahun 1760 yang berakibat pada perubahan besar-besaran dalam aspek sosial-ekonomi. Revolusi tersebut juga mendorong urbanisasi masyarakat. Selain itu, ekses-ekses yang terjadi juga muncul akibat Revolusi Industri. Hal tersebut membuat pemerintah Inggris mengambil tindakan tegas dengan memberakukan hukuman bagi pelanggarnya.

Kemudian, pada tahun 1765, terjadilah Revolusi Amerika. Sebelum revolusi tersebut terjadi, pemerintah Inggris biasanya mendeportasi tahanannya ke daerah koloninya. Salah satunya Amerika. Akan tetapi, selama revolusi tersebut berlangsung, deportasi narapidana ke Amerika dihentikan. Hal tersebut berdampak pada sesaknya rumah tahanan di Inggris. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Inggris membeli kapal-kapal tidak layak untuk dijadikan sebagai penjara apung.

Kejadian tersebut membuat Joseph Bank, naturalis Inggris yang baru saja kembali dari New South Wales merekomendasikan kepada Pemerintah Inggris untuk mengirimkan para narpidana tersebut ke New South Wales. Menurut Bank tanah di tempat tersebut subur sehingga memungkinkan para penghuninya untuk bertahan hidup secara mandiri, terlepas dari bantuan negeri induk.

Akhirnya, pada tahun 1786, Kabinet William Pitt memutuskan membuka koloni bagi narapidana di New South Wales.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline