Lihat ke Halaman Asli

Mencegah Kemerosotan Omzet, Pengusaha Ini Menggunakan Pencegahan yang Cukup Profesional

Diperbarui: 11 April 2020   21:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Tetap agresif menjalankan usaha ditengah pandemi Covid-19 membutuhkan kecermatan dalam mengambil keputusan. Dengan sistem masuk yang hanya diperbolehkan 3 orang saja, toko ini berhasil mempertahankan pemasukannya tanpa mengurangi rasa peduli terhadap tim medis yang sedang berjuang demi negara.

Sejak dihimbaunya #dirumahsaja kepada masyarakat, para pengusaha mengalami kebingungan akan perekonomiannya. Termasuk pemilik Toko Sinar Abadi di Soreang, H.Achep (49) mencari cara hingga akhirnya memutuskan suatu sistem yang sesuai dengan prosedur pencegahan virus.

dokpri

Toko ini mengumumkan sistemnya pada tanggal 22 maret 2020 melalui tulisan yang dipajang di depan dekat pintu masuk, dan gerbang yang biasanya dibuka lebar kini hanya dibuka setengahnya saja agar mencegah pembeli masuk dengan seenaknya.

H. Achep mencegah adanya penularan dari barang-barang yang dipegang pembeli saat mereka memilih barang. Ketidaktahuan terjangkiti atau tidaknya ini hanya cara mencegah hal tersebut. Dengan peraturan masuk hanya 3 orang bisa memberikan jarak kepada pembeli satu sama lainnya.

Walaupun para pembeli tidak semuanya paham mengapa dibuatnya peraturan tersebut, tetapi banyak pula yang paham dan mendukungnya.

"Iya bagus pak haji gini aja, biar kita juga ga terlalu khawatir buat belanja, terus jaga-jaga juga sih kalau semuanya ditutup kita beli kebutuhan sehari-hari kemana" ujar Beti (43) salahsatu pelanggan, pada Kamis (26/3/2020).

dokpri

Karna pasar di Soreang sudah mendapat surat diperbolehkannya buka hanya sampai pukul 11.00, sehingga membuat masyarakat mencari tempat persediaan sembako yang lain seperti Toko Sinar Abadi ini. Namun pegawai di toko ini juga tidak terlepas dari masker karna melonjaknya pembeli yang tidak seperti biasanya dan sebagaimana pula himbauan dari pemerintah.



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline