Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Alwi Pratama

Mahasiswa - Universitas Muhammadiyah Malang

Pemanfaatan Teknologi Internet of Things (IoT) Terhadap Sistem Irigasi pada Produktivitas Pertanian

Diperbarui: 21 Desember 2024   07:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pertanian memegang peranan penting dalam kehidupan manusia, berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Namun, banyak petani di Indonesia masih menggunakan metode tradisional dalam praktik pertanian, terutama dalam sistem pengairan. Praktik ini sering kali tidak efisien dan dapat mengakibatkan rendahnya produktivitas serta kerugian ekonomi. Dalam konteks ini, penerapan teknologi modern seperti Internet of Things (IoT) pada sistem irigasi dapat menjadi solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas pertanian

Dampak Penggunaan IoT Terhadap Sistem Irigasi

  • Peningkatan Efisiensi Penggunaan Air

Sistem irigasi berbasis IoT memungkinkan pemantauan dan pengendalian penggunaan air secara real-time. Dengan menggunakan sensor yang terhubung ke jaringan, petani dapat memperoleh data akurat mengenai kebutuhan air tanaman. Hal ini mengurangi keborosan air hingga 30% dibandingkan metode penyiraman manual yang bergantung pada perkiraan. Dengan demikian, teknologi ini tidak hanya membantu menghemat sumber daya air tetapi juga mendukung keberlanjutan pertanian di tengah tantangan perubahan iklim.

  • Monitoring Kualitas Tanah

IoT juga memungkinkan pemantauan kualitas tanah melalui pengukuran pH dan kelembaban. Data yang dikumpulkan secara berkala membantu petani memahami kondisi tanah dan melakukan penyesuaian yang diperlukan untuk menjaga kesuburan. Stabilitas pH tanah sangat penting untuk meningkatkan efisiensi serapan nutrisi oleh akar tanaman. Dengan informasi yang akurat, petani dapat mencegah kerusakan yang disebabkan oleh perubahan ekstrem dalam pH akibat penggunaan pupuk berlebihan atau faktor lingkungan.

Teknologi IoT dalam Pertanian Cerdas

  • Sistem Irigasi Cerdas

Sistem irigasi cerdas berbasis IoT menggunakan mikrokontroler seperti ESP32 yang memungkinkan integrasi beberapa sensor untuk memantau kondisi tanah. Ini termasuk sensor kelembaban dan pH yang memberikan data penting untuk pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem ini, petani dapat mengatur frekuensi dan volume air yang diberikan sesuai dengan kebutuhan tanaman secara otomatis.

  • Antarmuka Pengguna yang Ramah

Pengembangan antarmuka pengguna berbasis mobile menjadi aspek penting dalam penerapan teknologi ini. Antarmuka yang user-friendly memudahkan petani untuk mengakses data dan mengontrol sistem irigasi dari jarak jauh. Hal ini meningkatkan adopsi teknologi oleh petani, terutama di daerah pedesaan yang mungkin kurang terpapar teknologi modern.

Tantangan dan Solusi

  • Investasi Awal yang Tinggi

Meskipun manfaatnya signifikan, penerapan teknologi IoT juga menghadapi tantangan, seperti biaya awal yang tinggi dan kebutuhan akan infrastruktur pendukung seperti koneksi internet stabil. Oleh karena itu, dukungan pemerintah dalam bentuk pelatihan bagi petani sangat diperlukan agar mereka mampu mengoperasikan teknologi ini dengan baik.

  • Kolaborasi Multi-Sektor

Kolaborasi antara sektor pertanian, teknologi, dan pemerintah sangat penting untuk mempercepat penyebaran teknologi IoT di kalangan petani. Program pelatihan dan penyuluhan dapat membantu petani memahami cara kerja sistem irigasi cerdas sehingga mereka dapat memanfaatkan teknologi ini secara optimal.

KESIMPULAN

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline