Lihat ke Halaman Asli

Alwi Dwi

mahasiswa

Strategi Pencegahan Bullying dan Kekerasan Pada Anak di Lingkungan Sekolah Kelurahan Tenggilis : Pendekatan Terpadu

Diperbarui: 15 Juli 2024   22:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bullying dan kekerasan pada anak di lingkungan sekolah telah menjadi isu yang semakin mendapat perhatian serius baik dari kalangan akademisi, pemerhati pendidikan, maupun pemerintah. Di Kelurahan Kalirungkut, masalah ini tidak terkecuali. Oleh karena itu, strategi pencegahan bullying dan kekerasan pada anak di sekolah menjadi sangat penting untuk diterapkan. Artikel ini akan membahas berbagai pendekatan dan strategi yang dapat diadopsi oleh sekolah-sekolah di Kelurahan Kalirungkut .

Pengertian dan Dampak Bullying serta Kekerasan pada Anak

            Bullying merupakan tindakan agresif yang dilakukan secara berulang-ulang oleh seseorang atau kelompok terhadap individu lainnya yang dianggap lebih lemah. Bentuk bullying bisa bermacam-macam, mulai dari fisik, verbal, sosial, hingga cyberbullying. Kekerasan pada anak di lingkungan sekolah termasuk dalam kategori ini dan dapat menyebabkan dampak serius seperti trauma psikologis, penurunan prestasi akademik, dan masalah kesehatan mental.

            Menurut penelitian terbaru, kekerasan fisik dan verbal pada anak dapat mengakibatkan rendahnya rasa percaya diri, gangguan kecemasan, dan bahkan depresi (ResearchGate, 2024). Oleh karena itu, pentingnya pencegahan dan intervensi dini tidak dapat diabaikan.

Pendekatan Pencegahan Bullying dan Kekerasan di Sekolah

1. Sosialisasi dan Edukasi

   Salah satu langkah awal untuk mencegah bullying adalah dengan melakukan sosialisasi dan edukasi kepada seluruh komunitas sekolah, termasuk siswa, guru, dan orangtua. Sosialisasi ini dapat berupa seminar, workshop, dan penyebaran informasi melalui media cetak maupun digital. Materi yang disampaikan harus mencakup pengertian bullying, dampak negatifnya, serta cara melapor jika seseorang menjadi korban atau saksi bullying.

  

2. Pembentukan Tim Pencegahan Bullying

   Sekolah-sekolah dapat membentuk tim pencegahan bullying yang bertugas untuk mengawasi, mendokumentasikan, dan menangani kasus bullying. Anggota tim ini harus terdiri dari guru, konselor, dan perwakilan siswa yang sudah dilatih secara khusus. Tim ini juga bertanggung jawab dalam penyusunan kebijakan anti-bullying sekolah.

3. Penerapan Pendekatan Whole-School

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline