Sejak munculnya sosial media seperti facebook, youtube dan sejenisnya semakin terlihat banyak bakat anak muda Indonesia yang selama ini tidak terekspos mulai terlihat ke permukaan.
Dengan muncul ustadz Yusuf Mansur dengan pesantren Darul Qur'annya, terlihat semakin meningkat minat para orangtua untuk menjadikan anaknya sebagai penghafal al Qur'an. Bukan tanpa tujuan, karena menghafal al Qur'an merupakan suatu amalan yang sangat mulia dan tidak bisa dimiliki oleh sembarangan orang.
Dengan kehadiran Muzammil Hasballah asal Aceh (kebetulan satu daerah dgn saya) maka ada suatu pandangan baru yang belakangan lahir di benak banyak orang terutama muda/i kita bahwa menghafal Al Qur'an adalah suatu skill/kemampuan yang dapat di miliki oleh siapapun asalkan mau. Lihat saja Muzammil, seorang anak yatim piatu yang kemudiam terkenal dengan bacaan surah Ar Rahman dan di panggil kemana-mana bahkan ada seorang syaikh yang langsung datang ke Indonesia untuk bertemu beliau.
Lalu, apakah penting kita menghafal Al Qur'an?
Pertama sekali, menurut saya pribadi sangat penting menghafal al Qur'an di galakkan. Jika perlu pemerintah memiliki program satu rumah satu hafidz dengan tujuan utama untuk menjaga generasi muda dari kerusakan moral, narkoba, seks bebas dll. Dengan pengetahuan agama yang mumpuni plus hafal Al Qur'an, jelas mereka akan menjauhi segala larangan yang ada dalam agamanya.
Kedua, menghafal al Qur'an dapat meningkatkan kecerdasan otak. Sudah ada beberapa penelitian yang mendukung argumen ini terutama dari peneliti barat dan timur tengah.
Ketiga, penghafal Al Qur'an memiliki fisik yang kuat dan sangat kuat dari berbagai penyakit. Di sebabkan bacaan al Qur'an yang melahirkan ketenangan jiwa sehingga menjaga si pembaca al Qur'an akan rileks dan terhindar dari berbagai penyakit, terutama penyakit kejiwaan dan ini juga dapat membantu penyembuhan berbagai penyakit.
Selanjutnya silahkan baca paparan saya beberapa hari lalu di akun Facebook pribadi saya tentang faidah atau manfaat membaca dan menghafal al Qur'an sbb:
Membaca Al Quran setiap selesai subuh dan selesai maghrib akan memperkecil kemungkinan pikun di masa tua. Mayoritas penghafal Quran akan melewati masa tua tanpa pikun dan mempunyai ingatan yang segar.
Sesuai juga dengan penemuan ahli otak di seluruh dunia bahwa otak yang terus bekerja, berpikir dll akan terhindar dari proses mengkerut/mengecilnya otak sehingga jauh dari kepikunan. Jadi otak yang selalu bekerja, berpikir tersebut akan selalu segar, itulah salah satu hasil riset tsb.
Dan penghafal al Quran adalah mereka yang selalu melalui harinya dengan proses mengingat dan menggunakan otaknya sehingga tidak aneh banyak orang yang hafal Quran melalui masa tuanya dengan otak yang masih segar dan ingatan yang masih kuat.