Nusron Wahid dalam sebuah berita yang dilansir NU Online menjelaskan bahwa ada upaya perebutan kekuasaan oleh wahabi. Wahabi sendiri merupakan aliran yang lahir di tanah hijaz (arab saudi) saat ini yang menurut pandangan mereka sebagai aliran pemurnian islam merujuk kepada kalangan salafush sholih (generasi ke 3).
Dalam rekam sejarah, paham wahabi seringkali berbenturan dengan masyarakat karena program yang mereka canangkan seringkali terkesan arogan dan kasar bahkan tidak jarang menentang kebiasaan-kebiasaan masyarakat yang menurut mereka bid'ah (tidak ada contoh dari rosul).
Pengikut wahabi terkesan frontal dan sangat kuat memang sunnah tapi tidak mau menerima pendapat lain bahkan seringkali melontarkan perkataan bid'ah, Kafir yang seolah-olah menunjukkan merekalah yang pantas masuk surga dan sudah punya legitimasi untuk memilih siapa saja yang akan masuk surga dan neraka.
Dalam hal pemerintahan, wahabi punya dominan ingin mewujudkan khilafah sebagaimana HTI dan Ikhwanul Muslimin meskipun pada pelaksanaannya Ikhwanul muslimin lebih moderat dibanding HTI dan WAHABI. Kemiripan konsep pemerintahan mereka (HTI, IM dan Wahabi) dikarenakan akar dari ketiganya yang sama, Sama-sama punya tema "kembali kepada sunnah" versi mereka.
Aliran dana yang besar membuat paham Wahabi tumbuh subuh di dunia tak terkecuali Indonesia. Mereka membuat banyak website, televisi bahkan Radio untuk memperkuat dakwah dan penyebaran wahabi di Indonesia. Niat mereka bisa mendominasi pengikut di Indonesia yang pada akhirnya akan menghantarkan mereka mendominasi di pemerintahan negara dengan begitu mereka akan mampu merubah asas Indonesia seperti pancasila dengan Qur'an dan Sunnah versi mereka.
Sebagai negara yang punya masyarakat yang majemuk, perlu rasanya kita membendung aliran wahabi ini agar Indonesia tidak terpecah-belah seperti negara Timur Tengah. Indonesia dengan pemahaman islam Ahlus Sunnah Wal Jam'ah merupakan islam yang sangat moderat dan toleran. Ahlus Sunnah Wal Jam'ah memandang penting nasionalisme sehingga perbedaan agama dan ke percayaan bukan hal yang mampu memecah belah antar umat beragama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H