Lihat ke Halaman Asli

Masih Adakah Toleransi Beragama di Indonesia?

Diperbarui: 14 Oktober 2015   18:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejenak kita berpikir dengan banyaknya kerusuhan yang disebabkan oleh perbedaan agama seperti yang terjadi di Tolikara, Papua lebaran idul fitri lalu dan pembakaran gereja di Aceh tenggara, NAD membuat saya bertanya, masih pantaskah indonesia disebut negara yang menjunjung tinggi nilai toleransi antar umat beragama?

Di timur indonesia, dengan mayoritas penduduknya nasrani merasa betapa bangganya mereka menjadi umat yang mayoritas dan tidak lagi memberikan kesempatan kepada umat lain bahkan untuk mendirikan sebuah masjid kecil. Begitu juga dengan Aceh, yang merasa kuat dengan Islamnya sehingga bebas membakar gereja-gereja disana. Apapun alasannya, tidak ada seorang pun yang diperbolehkan main hakim sendiri karena ada aparat yang seharusnya menjadi pengaman dan memberikan rasa aman kepada rakyatnya dan jika pun gereja itu berdiri tanpa izin, seharusnya pemerintah daerah memikirkan bagaimana cara agar kedua belah pihak tidak merasa dirugikan dengan ulah main hakim tersebut.

Kita miris melihat kejadian ini, karena sebagai bangsa yang besar Indonesia seharusnya sudah tidak lagi punya permasalahan seperti ini. Ada baiknya, pemerintah mengaktifkan pendidikan PANCASILA agar masyarakat Indonesia punya budi luhur, tata krama dan rasa saling menghormati sesama umat bergama. Jangan sampai ada upaya balas dendam di wilayah lain yang penduduk muslimnya MINORITAS.

Saya yakin bahwa semua agama mengajarkan kedamaian kepada penganutnya sebagaimana tujuan dasar manusia yaitu ingin hidup tenang dan tentram, apalagi dalam islam tidak ada satu ayatpun yang menyuruh umat islam untuk melakukan kekerasan atas nama agama. Indonesia pun dalam undang-undangnya melindungi setiap warganya untuk beribadah sesuai dengan keyakinannya sendiri tanpa paksaan dan dokrin dari negara. 

Jadilah warga indonesia yang baik dan berbuat baiklah kepada setiap orang karena mustahil orang lain akan berbuat baik kepada anda jika anda juga berbuat jahat kepada mereka. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline