Sebelum hari ini 9 Juli 2014 dipenuhi dengan berbagai versi Quick Count siapa yang unggul antara Jokowi-JK atau Prahara, sebelum hari ini halaman social media saya dipenuhi perang cyber saling fitnah antar pendukung capres yang pasti akan mengatakan Pemilu harus diulang, saya ingin mengucapkan rasa terima kasih terdalam pada pemimpin yang telah nyata mempersembahkan hasil kerjanya selama 2004 hingga 2014 bagi Indonesia.
Pemimpin yang wajahnya menghiasi bagian atas dinding kelas SMA saya bersanding (kebawahan dikit) dengan gagahnya lambang Garuda Pancasila.
Sebentar lagi bingkai foto di dinding itu harus diturunkan, bukan karena berdebu tapi akan diganti dengan foto baru, entah yang gemar berkuda atau yang gemar blusukan.
Jika diamati dari fisik beliau ada yang sangat berbeda dari tahun 2004 dengan akhir masa jabatannya 2014 ini, yaitu bertambahnya uban dan nampak kerutan di kantung matanya. Terlihat masih begitu segar foto beliau pada 2004 dan sangat terlihat kerutan kantung matanya di tahun 2014, yang menunjukkan beratnya amanah yang ia pikul menghadapi rakyat dan media yang bisanya protes sama complain terus.
Umurnya sekarang 64 tahun sebentar lagi berulang tahun, lahir di Pacitan pada 9 September 1949. Jangan lupa, Beliau merupakan presiden pertama yang dipilih langsung oleh rakyat, setelah adanya amandemen UUD 1945. Karirnya di pemerintahan diawali sebagai menteri pertambangan dan energi di era Presiden Gus Dur dan melepas jabatannya sebagai jenderal TNI.
Bersama pak JK, beliau menjadi presiden setelah unggul suara dari Presiden Megawati. Periode kedua dimenangkan kembali bersama partner barunya Budiono sampai akhir masa jabatannya saat ini.
Satu kenangan yang sangat membekas di ingatan saya dan selalu membuat saya terharu adalah saat adanya Letusan Merapi 2010, pria dua anak ini secara spontan mengalihkan agendanya untuk menuju Merapi, bukan hanya berkunjung tetapi menginap bersama pengungsi Merapi, bahkan menghibur mereka dengan petikan gitarnya.
Hal-hal unik yang dimilikinya saat menjadi Presiden yang cukup menginspirasi saya bahwa seorang sesibuk beliau pun pasti memiliki waktu luang untuk keseimbangan hidupnya dengan berbagai kegiatan atau hobinya :
Penulis lagu, Penyanyi dan pemain gitar yang handal
4 Album sudah diluncurkan selama masa pemerintahannya, lagu-lagu itu ditulisnya sendiri bukan oleh orang lain. Kalau lagu favoritnya “Pelangi di Matamu (Jamrud)” yang selalu dinyanyikannya jika ada acara. Saat menginap di Merapi pun beliau menyempatkan diri bermain gitar bersama para pengungsi. Tak heran karena sejak remaja rupanya sudah menekuni bermain band dan teater. (kalau di mata pasukan cyber yang nggak tahu terima kasih pasti bilang "sempat-sempatnya nyiptain lagu dan nyanyi di tengah-tengah banyaknya masalah dan bencana)
Jago main volley
Baru di era pemerintahan beliau lah ada seorang presiden yang mau meluangkan waktu untuk ikut lomba 17 Agustusan di wilayah rumahnya dengan ikut lomba volley.
Penulis Buku