Lihat ke Halaman Asli

Alwan Alawi

Mahasiswa IPB University

Manajemen Keuangan Keluarga: Menghindarkan Keluarga dari Hutang Piutang Credit Card dan Pinjaman Online

Diperbarui: 14 Mei 2022   13:53

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber ilustrasi: PEXELS/Karolina Grabowska

Keluarga merupakan unit terkecil di dalam masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul serta tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan. Ditinjau dari fungsi ekonomi, keluarga merupakan kesatuan ekonomis yang memiliki aktivitas mencari nafkah, pembinaan usaha, perencanaan anggaran, pengelolaan dan bagaimana memanfaatkan sumber-sumber penghasilan dengan baik, mendistribusikan secara adil dan proporsional, serta dapat mempertanggungjawabkan kekayaan dan harta bendanya secara sosial maupun moral. Tak bisa dipungkiri, manajemen keuangan merupakan salah satu faktor yang benar-benar harus dipersiapkan oleh keluarga. Namun, manajemen keuangan dalam keluarga bukanlah suatu hal yang mudah untuk dilakukan.

Manajemen Keuangan Keluarga

Setiap keluarga memiliki caranya masing-masing dalam memanajemen keuangannya. Mulai dari menyimpan, merencanakan, dan menginvestasikan keuangannya. Namun, meskipun perencanaan keuangan keluarga menjadi dasar dalam melakukan manajemen keuangan, hanya sedikit keluarga yang membuat perencanaan keuangan. Banyak keluarga menganggap perencanaan keuangan tidak perlu dilakukan dengan asumsi setiap bulan pengeluarannya akan sama atau pendapatan yang diterima tidak menentu. Pengetahuan tentang keuangan memiliki hubungan dengan perilaku manajemen keuangan.  Kurangnya pengetahuan tentang prinsip-prinsip pengelolaan keuangan dan masalah keuangan membuat beberapa keluarga tidak mengikuti dan melaksanakan praktik-praktik keuangan yang telah dianjurkan.

              Manajemen keuangan keluarga yang tidak baik menyebabkan permasalahan serius dalam keluarga. Adanya pengeluaran yang lebih besar dibandingkan pemasukan merupakan salah satu dampak yang diperoleh. Selain itu, penggunaan kartu kredit yang berlebihan atau limit serta pengembalian yang melebihi jatuh tempo juga menjadi suatu permasalahan. Dalam menutupi permasalahan tersebut, meminjam menjadi jalan satu-satunya, baik meminjam ke bank atau instansi pinjaman lainnya secara langsung, maupun melakukan peminjaman kepada pinjaman online.

Pinjaman dan Kredit Online

Pinjaman dan kredit online sejatinya diciptakan untuk memudahkan masyarakat di tengah kebutuhan finansial yang semakin meningkat untuk mendapatkan bantuan keuangan pada saat kondisi mendesak. Beberapa kelebihan pinjaman online dibanding pinjaman konvensional diantaranya adalah prosesnya yang cepat dan singkat. Pinjaman atau kredit konvensional pada umumnya membutuhkan waktu persetujuan yang cukup lama dan persyaratan yang tidak sedikit. Pengajuan pinjaman konvensional umumnya harus menyertakan KTP, rekening listrik, dan jaminan. Selain itu, pada pinjaman konvensional umumnya harus dilakukan survei secara langsung terlebih dahulu untuk memvalidasi data.

Berbeda dengan pinjaman konvensional, pinjaman atau kredit online tidak memerlukan survei secara langsung. Persyaratan yang diperlukannya pun terbilang sederhana, cukup dengan foto KTP disertai swafoto memegang KTP, lalu mengisi formulir pinjaman/kredit online yang telah disediakan. Pada pinjaman online, survei hanya dilakukan secara online melalui kuesioner yang telah disediakan, sehingga tidak ada survei secara langsung atau secara fisik. Umumnya pada pinjaman online juga tidak harus menyertakan agunan atau jaminan.

Melihat kelebihan dan kemudahan pinjaman dan kredit online tersebut, tentunya membuat banyak masyarakat yang sedang memiliki kebutuhan mendesak tertarik untuk menggunakan pinjaman dan kredit online. Namun, tak jarang masyarakat kurang jeli dalam menyikapi kemudahan pinjaman online tersebut. Banyak masyarakat yang tidak mempertimbangkan terlebih dahulu kekurangan dan risiko dari pinjaman online sebelum menggunakannya, sehingga terjerumus pada perilaku konsumtif akibat kemudahan yang diberikan pinjaman/kredit online tersebut.

Kekurangan Pinjaman dan Kredit Online

Dibalik kelebihan dan kemudahan yang diberikan oleh pinjaman dan kredit online tersebut, tentu terdapat kekurangannya dibandingkan dengan pinjaman dan kredit konvensional. Pertama, nominal atau limit dari pinjaman/kredit online terbatas, umumnya berkisar di bawah 10 juta rupiah. Hal ini disebabkan pinjaman online memang diperuntukkan untuk masyarakat yang memiliki kebutuhan mendesak dengan nominal yang tidak terlalu besar, seperti untuk biaya pendidikan dan untuk modal usaha kecil. Kekurangan kedua, pinjaman atau kredit online memiliki bunga yang cukup tinggi di atas bunga pinjaman konvensional seperti bunga pinjaman bank. Pada pinjaman/kredit online, bunga biasanya dihitung secara harian sehingga pembayaran bunga dihitung sesuai dengan masa hari pinjaman. Bunga maksimum yang ditetapkan oleh AFPI (asosiasi pinjaman online) adalah 0,8 persen per hari atau 24 persen per bulan (asumsi 1 bulan adalah 30 hari).

Kekurangan ketiga, pada pinjaman/kredit online terdapat biaya lain di luar kewajiban bunga. Hal ini menyebabkan total biaya pinjaman online menjadi cukup mahal. Selain itu, tak sedikit pinjaman/kredit online yang memotong biaya dimuka dari pencairan pinjaman, sehingga pengguna pinjaman/kredit online tidak hanya harus membayar bunga, namun juga biaya lainnya di luar bunga pinjaman. Kekurangan keempat, pinjaman/kredit online memiliki jangka waktu pinjaman atau tenor yang singkat. Pada umumnya, pinjaman online hanya memberikan batas waktu pinjaman maksimal 3 bulan, atau ada juga yang memberikan waktu hingga 4 atau 6 bulan. Besarnya jumlah cicilan dibanding pinjaman konvensional dan jangka waktu yang terlalu singkat menyebabkan rawannya keterlambatan pembayaran. Hal ini tentunya membuat banyak konsumen merasa diberatkan.

Pentingnya Manajemen Keuangan Keluarga

Manajemen sumber daya keluarga adalah ilmu yang harus dimiliki setiap keluarga untuk menciptakan keluarga yang harmonis. Salah satu sumber daya yang harus keluarga atur (manage) adalah keuangan. Manajemen keuangan keluarga merupakan hal yang penting karena keuangan keluarga secara kuantitas dan kualitas dapat bermanfaat bagi keluarga secara maksimal untuk mencapai keluarga yang sejahtera. Manajemen keuangan keluarga yang baik yaitu ketika penggunaan dana sesuai dengan semua sumber dana yang ada secara seimbang. Ketika keluarga dapat memanajemen keuangan keluarga dengan baik, keluarga dapat menghindarkan diri dari hutang piutang. Namun, tidak semua keluarga mempraktikkan manajemen keuangan keluarganya. Mereka beranggapan bahwa perencanaan keuangan tidak perlu dilakukan dikarenakan pengeluaran tetap dan pendapatan yang tidak menentu setiap bulannya. Ketika keuangan keluarga kurang baik, keluarga akan berhutang ataupun melakukan kredit.

Agar tidak terjebak permasalahan ekonomi dalam keluarga, diperlukan strategi pengelolaan keuangan yang baik. Pengelolaan keuangan ini dimulai dari langkah perencanaan keuangan. Pengelolaan penghasilan harus dilakukan dengan baik agar dapat memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan yang dimulai dengan menyusun anggaran karena kunci sukses pengelolaan keuangan ada pada penyusunan anggaran rumah tangga.

Perencanaan keuangan setiap bulannya perlu dilakukan setiap keluarga agar seluruh kebutuhan dapat terpenuhi dan tidak terlilit lingkaran hutang. Untuk mengoptimalkan manajemen keuangan keluarga, dapat dilakukan beberapa cara yaitu memprioritaskan kebutuhan pokok daripada keinginan, memperhatikan serta mencatat pengeluaran dalam kurun waktu tertentu, mengalokasikan sebagian dari penghasilan untuk menabung atau berinvestasi, dan membuat dana darurat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline